SURAT TERBUKA – 1
Upload February 16, 201
Penulis/Penggagas :
H. Widjaja Kartadiredja/Letkol. Purn.
Hendaknya Tulisan ini dimaknai sebagai Surat Terbuka yang ditujukan kepada
Yth. Para Pejabat Negara dan Pejabat Publik
yang memiliki keterkaitan kepentingan dalam bidang pembinaan Sumberdaya
Manusia.

Tema Pokok :
Ajakan Membangun Kepedulian
Pencerahan terhadap Masalah Mentalitas & Budaya Kerja di Negeri ini.
ULASAN
SINGKAT
A. Latar
belakang pemikiran.
1. Bangsa Indonesia telah hampir 70
tahun menjadi bangsa yang merdeka namun kenyataan kehidupan bangsa masih sangat jauh dari harapan dan cita-cita
kemerdekaan. Dengan kondisi seperti ini
anak bangsa,tua atau muda, harus tergugah hatinya untuk dengan tekad yang
kuat mengeluarkan bangsa dari kondisi
yang membelenggunya, yaitu melalui sumbangan pemikiran mencari esensi
penyebabnya dan mengambil langkah penanggulang-annya, sebagai solusi tindakan yang dianggap tepat.
2. Esensi penyebab yang membelenggu
kehidupan bangsa Indonesia pada dasarnya adalah karena “masalah mentalitas” yang
kalau dikaitkan dengan istilah Bung Karno
dahulu dalam perjuangan merebut kemerdekaan dan mendirikan negara
Indonesia tahun 1945, terkait dengan masalah “karakter bangsa”. Karena itu bangsa
Indonesia harus ada kemauan untuk
memulai lagi membangun kepedulian pada masalah mentalitas bangsa.
3. Secara fakta konsekuensi dari kelemahan mentalitas bangsa akan membawa
dampak buruk pada berbagai dimensi sebagai cerminan suatu bangsa. Diantaranya dampak “yang paling krusial” adalah
pertama yang terkait dengan “masalah moralitas” dan kedua
yang terkait dengan “masalah budaya kerja”, yang keduanya sesungguhnya ada saling
berkaitan. Dampak dari keduanya yang
secara nyata dapat kita lihat, disadari atau tidak, karenanya bangsa kita telah
terjerumus ke dalam perilaku yang korup
yang membuat negara kita berada di papan atas di antara negara-negara terkorup
di dunia. Oleh karena itu selayaknyalah semua
kalangan di negeri ini berkomitmen untuk membangun kepedulian pada pencerahan
masalah mentalitas (dalam arti menjauhi moralitas yang merugikan bangsa),
disamping pencerahan terhadap masalah budaya kerja, untuk menggapai sebuah
perubahan yang selama ini tak kunjung datang dan bahkan tendensinya makin bertambah
buruk.
B. Sebuah Terapi dalam Menyikapi Kondisi Bangsa.
1. Dengan tujuan mengambil solusi lewat
komitmen penceraham terhadap masalah mentalitas moral dan budaya kerja, Penulis
telah membuat sebuah gagasan yang dapat digunakan sebagai terapi dalam menyikapi kondisi bangsa selama ini. Gagasan
ini dibuat dalam bentuk “pelatihan singkat” yang materi pokoknya tentang “sistem
penilaian kinerja” yang terkait dengan penerapakan kebijakan sistem HRM (Human
Resource Management), yaitu sebagai salah satu “management tool” dalam sistem HRM, yang
tujuannya untuk menanamkan pemahaman
wawasan baru bidang pembinaan SDM yang
terkait dengan upaya peningkatan kineja dan perbaikan etika kerja. Materi pokoknya menggunakan rujukan hasil studi banding dengan
sistem HRM Thomson CSF Cooperation, Perancis. Nantinya Penulis akan bertindak
sebagai Pengajar untuk menyiapkan Kader Pengajar bagi lembaga/instansi yang
mengakses program ini.
2. Substansi materi dari
pelatihan singkat ini adalah berupa pemahaman tentang wawasan dalam bidang HRM,
yang landasan filosofinya diorientasikan
pada masalah peningkatan kinerja & perbaikan etika kerja, dimana wawasan ini
merupakan sumbangan pemikiran yang sangat berharga bagi
para pengelola bidang pembinaan sumberdaya manusia.
3.
Program pelatihan ini dinamakan
“Program Pelatihan Kinerja” untuk dikenal
oleh kalangan masyarakat luas dan disadari akan betapa pentingnya “istilah
kinerja” bagi bangsa Indonesia dalam upaya memperbaiki kehidupan dan martabat
bangsa dan meningkatkan daya tangkal terhadap berbagai tantangan yang dihadapi
di era globalisasi sekarang ini.
4. Pelaksanaan pelatihan dilakukan dalam
bentuk in house training di lembaga-lembaga/instansi
yang mengakses program pelatihan ini.
Durasi pelatihan hanya 3 (tiga) hari dengan kapasitas kelas 15 peserta, dengan
target sasaran dilaksanakan secara luas di semua regional (di tingkat
Pemerintahan Provinsi/Kabupaten/Kota) di semua wilayan NKRI yang pesertanya adalah
para pemegang fungsi bidang pembinaan sumberdaya manusia. Kemudian materi yang diberikan dalam
pelatihan disebar-luaskan secara merata di tiap lingkup regional oleh
kader-kader yang telah disiapkan.
5. Program pelatihan kinerja ini
tema pokoknya adalah upaya membangunkan bangsa dari
ketertinggalan dalam budaya kerja. Program
pelatihan ini tidak dikomersialisasikan karena tujuan akhirnya adalah untuk diabdikan bagi kepentingan bangsa.
Namun demikian untuk Pengajar diperlukan kompensasi berupa akomodasi selama mengajar,
diberi honor pengajar tanpa
ditetapkan besaran tarifnya, atau diadakan negosiasi sebelumnya, dan diberikan biaya transportasi p.p. dari Bandung ke kota tujuan tempat
diselenggarakannya “in house training”.
6. Kompensasi pada poin 5 di atas
dimaksudkan untuk adanya kelangsungan pelaksanaan program pelatihan yang
prospeknya akan bersifat nasional, karena Penggagas Program ini bukan sebagai
donatur melainkan hanya sebagai penggagas dan sekaligus sebagai tenaga pangajar
untuk penyiapan kader. Dimana nantinya
kader-kader inilah yang akan menyebar-luaskan program ini di lingkungan
regionalnya. Penulis sangat yakin
program pelatihan ini sangat berguna dalam upaya membangun bangsa, namun Penulis/Penggagas terbentur pada masalah
dana. Untuk gambaran lengkap tentang
manfaat pelatihan dan prospek penyebar-luasan pelatihan dapat dibaca “Profil
Program Pelatihan Kinerja” yang bersama ini disertakan
dokumennya, atau jika tidak bisa men-download dari website www.widiakertapranata.com
(klik http://id.scribd.com/doc/168846774/Profil-Program-Pelatihan-Kinerja). Insya Allah atas bimbingan Penulis yang akan bertindak sebagai
Pengajar, paling sedikit dalam tempo 2-3 bulan akan dapat disiapkan sejumlah kader
Pengajar untuk memberikan pemahaman untuk membenahi sistem HRM di lingkungan
regionalnya. Bagi yang ingin berkomunikasi
dengan Penulis tentang program pelatihan ini dapat menghubungi kami via email
: widiakertapranata@yahoo.co.id.
C. Dampak Positif dari Program Pelatihan Kinerja.
1. Dari tulisan-tulisan yang telah diedarkan oleh
Penggagas/Penulis di sebuah website
dalam sejumlah blog dan ulasan-ulasan singkat tentang Program Pelatihan Kinerja,
yang ditayangkan sejak dua tahun belakangan ini, materi program pelatihan ini
banyak dibaca oleh pembaca publik di website. Hanya saja selama ini belum ada
yang tertarik dengan tawaran program ini karena berbagai hambatan yang terkait
dengan masalah kondisi bangsa saat ini, kecuali jika situasi politik di negeri
ini sudah dalam keadaan kondusif, yaitu dengan pimpinan nasional yang respek
terhadap sistem yang akan membawa perubahan dalam pembangunan sumber daya
manusia. Karenanya kondisi bangsa saat ini masih terus bergulir dalam
keterpurukan berkepanjangan dan semakin terkikisnya nilai-nilai pengabdian di
kalangan bangsa kita pada dekade belakangan ini. Pada dasarnya hal itu terjadi adalah
akibat sangat minimnya perhatian bangsa kita pada masalah mentalitas dan budaya
kerja.
2. Disamping itu program pelatihan
kinerja, selain untuk pencerahan mentalitas terkait dengan budaya kerja untuk
generasi yang tengah berjalan, juga sebagai upaya pembekalan yang harus
diwariskan kepada generasi penerus, supaya mereka kelak memiliki kehidupan yang
lebih baik dari generasi sekarang.
3. Sudah semestinya kita menyadari
bahwa kehidupan Bangsa Indonesia tidak terlepas dari pengaruh tiga konstelasi
perjalanan sejarah, yaitu : Pertama, periode jaman penjajahan
kolonial yang mewariskan nilai-nilai mentalitas binaan kolonial seperti budaya
feodalisme, yang waktu itu di sisi lain berhadapan dengan nilai-nilai
pengabdian di jaman revolusi phisik dari pihak bangsa kita, dimana kini justru
nilai-nilai pengabdian itu keberadaannya
sudah nyaris sirna di kalangan bangsa kita, dan harus dihidupkan kembali. Kedua, periode jaman kemerdekaan yang berhadapan
dengan isme kapitalis dan liberal
yang tidak membuahkan kesejahteraan rakyat dalam pembangunan. Ketiga, periode generasi mendatang yang
masih penuh tanda-tanya, karena tidak jelasnya nilai-nilai keteladanan yang
harus diwariskan dari gegerasi sekarang kepada generasi penerus sebagai
pembekalan.
D.
Himbauan Nurani Bangsa.
∏ Sebagai
penutup ulasan ini, maka dikemukakan semacam himbauan nurani yang tentunya
sejalan dengan dambaan kalangan masyarakat Indonesia, yang ditujukan kepada Yth.
Para Pejabat Negara saat ini yang seolah mengatakan : “bangunkan bangsa ini dari ketertinggalan mentalitas dan budaya kerja”,
dan tegakkan keadilan dan kesejahteraan bagi kepentingan rakyat, dan enyahkan
jiwa korup di kalangan bangsa kita dari mereka yang tidak amanah, perbaiki tatanan pengelolaan bidang
pembinaan sumberdaya manusia melalui sistem HRM
yang benar seperti layaknya di negara-negara maju. Kunci untuk menggapai semuanya ini adalah
dengan cara “merubah pola pandang dalam bidang pembinaan sumberdaya manusia
yang landasan filosofinya diorientasikan pada masalah peningkatan kinerja dan
perbaikan etika kerja di kalangan bangsa kita”, yang dilandasi kebijakan sistem
HRM yang menganut “reward system yang adil”.
Inilah gambaran esensi yang
terkandung dalam program pelatihan kinerja yang ditawarkan lewat naskah ini
sebagai sebuah terapi dalam menyikapi kondisi bangsa yang tak urung sampai pada
sebuah perubahan.
∏ Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa merahmati
perjalanan hidup bangsa Indonesia Aamiin..
Catatan : Komentar atau respon dari pembaca kepada
Penulis/Penggagas dapat disampaikan via
email: widiakertapranata@yahoo.co.id.
Salam hortmat Penulis/Penggagas
Penulis/Penggagas :
H. Widjaja Kartadiredja, Penulis Ebook Kinerja di sebuah Website,
tinggal di Kota Cimahi, Jawa Barat, Indonesia.
2 komentar:
Ada kerusakan naskah pada pengiriman blog lewat twitter ini, untuk melihat naskah yg lengkap klik : http://widiakertapranata.blogspot.com/2014/02/ajakan-membangun-kepedulian-pencerahan.html
Posting Komentar