Ø Kepada para pembaca tautan, mohon komentar, dan bagikan.
SUMBANGAN PEMIKIRAN
MENDUKUNG GERAKAN REVOLUSI MENTAL
BERTEPATAN DENGAN MOMENTUM
PERINGATAN PROKLAMASI KEMERDEKAAN RI KE-70
Penulis
/ Penggagas :
Widjaja
Kartadiredja / Letkol.TNI Purnawirawan
1.
Dua potensi sumberdaya manusia yang sangat esensial untuk tegaknya nilai-nilai
hakiki peradaban dalam komunitas bangsa, adalah masalah “mentalitas moral” dan “budaya
kerja”. Tanpa didukung oleh kedua potensi ini adalah mustahil suatu bangsa,
dalam hal ini bangsa Indonesia, dapat menghadirkan kehidupan yang aman dan
damai serta adil dan sejahtera bagi rakyatnya, karena dominasi kekuatan luar
yang tak mudah dielak, apalagi dalam
fenomena yang makin kuatnya pengaruh faham kapitalisme dan neoliberal ke dalam kehidupan
bangsa kita yang harus disikapi dengan sangat wanti-wanti.
2.
Siapa pun yang punya pikiran kritis terhadap kondisi bangsa, niscaya akan
merasa suatu keharusan untuk bermawas diri terhadap fenomena yang dihadapi
bangsa belakangan ini yang populer disebut “era globalisasi”. Era globalisasi adalah
era atau periode masa dimana masuknya budaya
global tidak mengenal batas wilayah atau negara. Bagi kalangan umum mungkin ada semacam kebanggaan dengan istilah
modern ini, padahal seharusnya bukan kebanggaan dengan istilah ini akan tetapi
kekhawatiran. Karena dengan era globalisasi, ibarat dibukanya lebar-lebar
pintu masuknya faham kapitalisme dan neoliberal di berbagai aspek kehidupan
bangsa, baik di bidang ideologi, politik, ekonomi, dan sosial budaya, serta
hukum dan keamanan. Bisa ditenggarai bagi
bangsa-bangsa di “negara underdevelop”, pemerintah di era globalisasi tidak
untuk menjamah kepentingan yang pro rakyat karena faktor kelemahan mentalitas
moral. Oleh karena itu di era
globalisasi, bangsa kita harus memiliki daya tangkal yang tangguh terhadap
ancaman kapitalisme dan neoliberal yang materialistis dan kebablasan kebebasan individu.
3.
Tepat sekali sebuah pemikiran besar yang telah dicanangkan oleh Bapak
Presiden Jokowi di awal pemerintahan Jokowi-JK, yaitu tentang “revolusi mental”,
yang harus mendapat dukungan penuh dari segenap komponen bangsa dan warga
negara sebagai partisipasi masyarakat, agar bangsa ini benar-benar punya daya
tangkal terhadap pengaruh-pengaruh buruk
faham kapitalisme dan neoliberal yang menumbuh-suburkan budaya materialistis
dan kebebasan. Momentum peringatan Hari
Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 2015, hendaknya dijadikan tonggak sejarah
untuk memulai melaksanakan program besar
“gerakan revolusi mental” untuk merubah pola pandang pembangunan khususnya di bidang
human resources, yang berbasiskan
mentalitas moral dan budaya kerja, menuju kejayaan bangsa dalam mengejar
kesetaraan dengan bangsa-bangsa lain yang telah maju, karena bangsa ini sudah
70 tahun merdeka, namun hakikinya belum mampu mewujudkan cita-cita kemerdekaan.
4. Dalam memperingati detik proklamasi
kemerdekaan 17 Agustus 1945 yang kala itu di sakralkan oleh bangsa kita, maka sejak sekarang ini mari kita
berurun-rembug dari segenap komponen bangsa dan partisipasi masyarakat untuk meningkatkan
kiprah mengejar ketertingalan dari bangsa-bangsa lain yang telah maju. Dulu Bung
Karno di awal kemerdekaan menyemangati bangsa untuk pembangunan dengan mengatakan
“hulupis kuntul baris”sebagai ungkapan populer waktu itu, yang memberikan ciri
bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang bergotong-royong dengan semangat
Pancasila sebagai falsafah negara, dan bukan bangsa yang yang terkota-kotak
dalam kepentingan kelompok. Kini kita
harus kembali ke identitas bangsa yang bergotong-royong.
5.
Maka dari itu mari kita dukung
sepenuhnya Gerakan Revolusi Mental yang dicanangkan oleh Bapak Presiden Jokowi,
baik lewat kreatifitas pemikiran atau
pun tindakan di berbagai bidang, baik dengan
mengatas-namakan komunitas ataupun perorangan sebagai anak bangsa, agar pencanangan
“gerakan revolusi mental” dapat diwujudkan dalam realita. Penulis tautan ini dengan penuh antusias dan
niat yang murni, jika Pemerintah dalam hal ini Bapak Presiden Jokowi berkenan, Penulis/Penggagas
“ingin menyumbangkan product system dalam bidang Pembinaan SDM”, yang telah dituangkan
oleh Penulis dalam 4 (buah) buku tentang “Program Pelatihan Kinerja”, yang telah
digarap selama l.k. 5 tahun, yang disusun dengan menggunakan
hasil studi Banding dengan Sistem HRM Thomson CSF Cooperation, Perancis, yang tema
pokoknya “Prinsip-prinsip Dasar
Penerapan Kebijakan Sistem HRM (“Principles for Implementing a Human Resources
Managemen Policy”).
6. Penulis mempelajari sistem HRM tersebut
tahun 1992 ketika masih berdinas aktif sebagi Anggota TNI-AU tugas
diperbantukan di sebuah BUMNIS (dalam hal ini di PT. IPTN, sekarang PT.
Dirgantara Indonesia) yang waktu itu Penulis tengah ditugaskan dalam Tim
Penyusunan Masterplan Training bidang Weapory. Untuk melihat penerapan Sistem
HRM di lapangan, Penulis waktu itu dibawa oleh spesialis HRM Thomson CSF ke sebuah
perusahaan besar di Perancis yang dikenal dengan BRGM Company di Kota Bordeaux,
yang lokasinya kalau tidak salah 400 mil di luar kota Paris, sebuah perusahaan
yang bergerak dalam bidang survey geologi dan mineral, yang memiliki 1.000
orang insinyur kimia dan geologi.
Setelah melihat penerapan sistem Thomson di BRGM Company di Kota Bordeau,
Penulis yakin bahwa sistem Thomson CSF ini adalah sangat efektif untuk
membenahi sistem HRM dalam upaya meningkatkan kualitas SDM yang landasan
filosofinya diorientasikan pada upaya peningkatan kinerja dan perbaikan etika
kerja,
7.
Bentuk program yang disusun untuk merelisasikan
gagasan ini dibuat dengan “sederhana dan pragmatis”, agar dengan mudah
dilaksanakan pelatihannya (perkelas 15
orang dengsn durasi 3 hari) secara merata dalam skala nasional di wilayah NKRI. Insya Allah dalam 2 tahun pelatihan lewat “in house
trining” di lembaga-lembaga/institusi di jajaran pemerintahan dapat men-train
1.800 trainee, yang langkah awalnya akan disiapkan 100 kader pengajar yang “mobile’,
yang pelaksanaannya akan melibatkan para Manajer HRM dalam penyelenggaraan
pelatihan. Pengajar cukup 1 orang
ditambah seorang pembantu pengajar. Dalam hal ini Penulis/Penggagas akan
bertindak sebagai Pengajar.
Catatan khusus : Jika program ini
dapat di-akses oleh pemerintah, Penulis/Penggagas program pelatihan siap
membantu mensuksekan program ini yang misinya sejalan dengan tujuan “revolusi
mental” yang telah dicanangkan oleh Bapak Presiden di awal pemerintahan
Jokowi-JK.
Jika Bapak
Presiden tertarik untuk meng-aksesnya, Program Pelatihan ini “ingin diabdikan
bagi kepentingan bangsa”, dalam pengertian tidak untuk dikomersilakan secara
finansil. Berkenan kiranya mendapat
perhatian Bapak Presiden. Respons disampaikan
ke alamat email Penulis / Penggagas
8.
Atas patisipasi para pembaca tautan dan penyebaran tautan ini kepada
publik Penulis mengucapkan terima kasih. Bertepatan dengan Peringatan HUT
Kemerdekaan RI Ke-70 Penulis / Penggagas
mengucapkan :
“Selamat
Menyambut HUT Kemerdekaan RI Ke-70 dan Menyongsong Perubahan Kehidupan Bangsa
yang Berkeadilan dan Sejahtera”.
Bandung, 3 Agustus, 2015
Salam Hormat Penulis / Penggagas,
Widjaja Kartadiredja / Letkol. TNI Purnawirawan
0 komentar:
Posting Komentar