Jumat, 21 Desember 2012

PROFIL BUKU PANDUAN PROGRAM PELATIHAN KINERJA


Naskah ini diedarkan berupa blog di website untuk
 kalangan yang tertarik masalah pembangunan SDM
 terkait mentalitas dan budaya kerja
PROFIL BUKU PANDUAN
PROGRAM PELATIHAN KINERJA
6
CARA MENDESAIN RANCANGAN
SISTEM PENILAIAN KINERJA
MENGGUNAKAN HASIL STUDI BANDING



DENGAN SISTEM HRM THOMSON CSF COOPERATION PERANCIS

                                   
Author :  Widjaja Kartadiredja












Untuk pengamanan dokumen dimohon tidak memperbanyak dokumen ini
DAFTAR ISI :
No.
Judul Topik  
Halaman
1.
 Daftar Isi (di bawahnya Catatan 1)
2
2.
Skedul &  Materi Pokok Pelatihan Kinerja
3
3.
Latar Belakang Pemikiran dan Lahirnya Sebuah  Gagasan
4
4.
Pengertian Rancangan Sistem Peni laian Kinerja
5
5.
Tujuan Pelatihan (bersifat wawasan & aplikasi)
5-6
6
Manfaat Pelatihan bagi Lembaga/Institusi
6
7.
Sepuluh Pokok Bahasan :
6-30

a.  Tampilan Slide 10 Pokok Bahasan
7-16

b.  Beberapa Ilustrasi sebagai Resume Pokok Bahasan
17-26
8.
Harus Berperan Seperti Konsultan Intern Bidang SDM di Lembaga/Intitusinya
27-28
9.
Membudayakan Makna Kinerja dalam Setiap Kiprah Pembinaan SDM.
29
10.
Penutup (di bawahnya Catatan 2)
29
11.
Identitas Penulis/Penggagas/Pembuat Buku Panduan/ Pengajar
30-31
12.
Himbauan Partisipasi &  Ke rja Sama Melaksanakan Program Pelatihan Kinerja melalui “in house training” (di bawahnya Catatan 3 ).
32
Catatan 1:                                  Biaya Pelatihan
Pelaksanaan Program Pelatihan Kinerja akan dilaksanakan dalam bentuk  “in house training” (yaitu pelaksanaan pelatihan didasarkan atas permintaan Lembaga/Institusi). Kapasitas kelas 15 peserta, durasi pelatihan selama 3 (tiga) hari. Dana yang dibutuhkan untuk berdirinya lembaga berdiri sendiri dan biaya kegiatan 3 tahun berjalan mencapai Rp. 1,45 M (data tertuang pada  Naskah Proposal Umum, Masalah Pendanaan).
▌Dalam proposal umum biaya pelatihan bagi para peserta ditetapkan Rp. 1.5 juta tiap peserta, yaitu jika pelatihan diselenggarakan oleh lembaga berdiri sendiri. Namun jika dilaksanakan melalui “in house training” biaya penyelenggaraan pelatihan menjadi tanggungan lembaga/institusi, ditambah konpensasi dan biaya operasional untuk Pengajar sebesar antara Rp. 3  s/d 4,5 juta per-kelas a’ 15 peserta dalam 3 hari. Secara ekonomis pelatihan melalui cara ini  akan menjadi lebih murah dan para peserta pelatihan bebas dari biaya pelatihan karena ditanggung oleh lembaga/institusi.
        
                                           
SKEDUL & MATERI POKOK PELATIHAN KINERJA
Durasi pelatihan 3 (tiga) hari, Pk. 13.15 s/d 17.45 WIB, break 30 menit.

Hari pertama
  Pokok Bahasan-1 (Tujuan Pelatihan & Pengenalan Profil Buku  Panduan), 60 menit.
  Poko k Baha san-2 (Dasar-dasar Kebijakan Implementasi HRM), 60 menit.
  Pokok Bahasan-3 (Pengenalan Sistem Penilaian Kinerja), 75 menit.
 Bahasan Job Description (dan penetapan Job Requirement),  berikut latihan cara   
     membuatnya, 75 menit.    

Hari kedua
  Pokok Bahasan-4 (Menetapkan Faktor-faktor penilaian dalam membuat Rancangan
      Sistem Penilaian Kinerja), 60 menit.
 Mendesain Format Penilaian, 30 menit.
  Pokok Bahasan-5 (Membuat Petunjuk Cara Mengisi  Format Penilaian), 90 menit.
  Pokok Bahasan-6 (Cara Melaksanakan Penilaian melalui Interview), 60 menit.

Hari ketiga  
  Pokok Bahasan-7 (Penggunaan Sistem Penilaian Kinerja yang Multiguna), 30 menit.
     (lanjut) Latihan membuat “job description” & menetapkan “job requirement, 45 menit.
  Pokok Bahasan-10, tukar waktu (Dokumentasi Format Penilaian hasil   rancangan    
      sistem untuk aplikasi). 30 menit.
   Pokok Bahasan-8 (Peranan Manajer HRM / Manajer Personlia), 30 menit.    
   Pokok Bahasan-9 (Penutup Materi),30 menit.
Catatan :
 Materi pelajaran penunjang dalam kei lmuan lain jika diperlukan  akan ditetapkan   
     kemudian oleh lembaga pengguna jasa training yang biayanya tanggungan user.


Latar belakang pemikiran & lahirnya sebuah gagasan
       Siapa pun yang merasa mencintai bangsa dan negaranya tidak akan ragu menyatakan rasa prihatin terhadap kondisi bangsa saat ini, dimana dalam budaya kerja bangsa kita jauh tertinggal dibanding dengan bangsa-bangsa lain yang telah maju.       
        Kondisi seperti ini tidak bisa dibiarkan terus berlanjut  tanpa peduli untuk upaya  memperbaikinya. Tindakan konkret untuk memulai mengambil terobosan menuju perubahan sikap mental dan budaya kerja mutlak harus dilakukan sejak sekarang demi nasib anak cucu pada generasi mendatang,  yang prosesnya harus dilakukan melalui pewarisan nilai-nilai bila perlu lewat lintas generasi.   
        Penulis sangat terinspirasi oleh pengalaman mempelajari sistem HRM khususnya  tentang sistem penilaian kinerja di sebuah lembaga pelatihan di Perancis, yaitu Thomson CSF Cooperation pada tahun 1992.  Pengalaman ini kemudian melahirkan  sebuah gagasan tentang “perlunya membangun wawasan baru dalam bidang SDM yang landasan filosofinya  lebih diorientasikan pada  masalah peningkatan kinerja dan perbaikan etika kerja”, sebagai langkah awal dalam upaya “membangunkan bangsa dari ketertingalan dalam budaya kerja”. 
Kegiatan yang telah dlilakukan oleh Penulis untuk mewujudkan gagasan tersebut di atas dijelaskan sebagai berikut :  1) Tahun 2008 membuat naskah buku (transkrip) tentang masalah kinerja yang dengan bebarapa kali edit tahun 2009 naskah tersebut diedarkan di website  www.widiakertapranata.com  yang oleh pembaca kata “info pelatihan kinerja” dipakai sebagai kata kunci;  2) Tidak puas dengan hanya diedarkan di website, untuk aplikasinya dari materi pelatihan, Penulis membuat buku panduan, walaupun pernah tersendat-sendat hingga dua tahun, yaitu berupa :  a)  “Buku Panduan Pelatihan Kinerja” (140 halaman) yang materinya sangat rinci dan sistematis, untuk pegangan Peserta,  b)  “Buku Bahan Presentasi Pelatihan Kinerja” (120 halaman) untuk pegangan Pengajar;  3)  Tahun 2012 Penulis membuat  “Proposal Umum tentang Program Pelatihan Kinerja” (24 halaman)  dalam Bahasa Indonesia dan terjemahan dalam Bhs Inggris, keduanya di-upload di website tanggal  22 Mei 2012.
       Respons pembaca terhadap Proposal Umum Program Pelatihan Kinerja berikut  ulasan-ulasan singkatnya cukup baik.  Atas penayangan di website sejak Mei 2012 s/d Desember 2012 (dalam periode 7 bulan) menunjukkan bahwa dari total 13 document tentang kinerja data readcast-nya mencapai  2.471 reads.  Perbandingan yang baca diantara  dua bahasa ialah :   Bhs. Indonesia, 1.468 reads (60%), Bhs. Inggris, 1.003 reads (40%), diantaranya lebih dari 700 reads  berasal dari regional Australia.
.      Seperti apa materi pelatihan yang akan diberikan dalam Program Pelatihan Kinerja teruang dalam Profil Buku Panduan Pelatihan Kinerja (halaman 5 sd/ 32).
                                                                                          
              
PROFIL BUKU PANDUAN PELATIHAN KINERJA
6
A.       PENGERTIAN RANCANGAN SISTEM PENILAIAN KINERJA 
”Rancangan Sistem Penilaian Kinerja ialah suatu rancangan sistem yang dibuat untuk menghasilkan suatu perangkat (alat) yang dapat digunakan untuk menilai, mengukur  dan menetapkan kualifikasi peformance (kinerja) dari subjek yang dinilai dalam proses pembinaan sumber daya manusia”.
Sesuai dengan batasan ini, maka materi yang akan   dipelajari dalam pelatihan ialah membuat perangkat sistem penilaian kinerja yang aplikasinya akan membawa dampak positif pada upaya peningkatan kualitas sumberdaya melalui sistem penilaian kinerja.   
             Menurut sistem Thomson, ada dua tool (alat) manajemen dalam implementasi kebijakan sistem HRM, yaitu “sistem penilaian kinerja” sebagai “tool management yang kedua” dan “progress penggarapan job description & job evalution” sebagai “tool management yang pertama” yang  keduanya ada keterkaitan.   
           Karena itu mempelajari sistem penilaian kinerja pada dasarnya mempelajari kedua tool management tersebut dalam sistem pengelolaan sumberdaya manusia .   
B.       TUJUAN PELATIHAN
1.         Ada dua tujuan pelatihan, yaitu :  Tujuan yang bersifat umum (yang bersifat wawasan atau “knowledge”), dan tujuan yang bersifat khusus (yang bersifat aplilkatif).
a.       Tujuan yang bersifat umum.
1)  Tujuan pelatihan bidang SDM tentang penilaian kinerja, yang spesifiknya lebih difokuskan pada cara men-desain rancangan sistemnya, tujuannya untuk memberikan pemahaman tentang sistem penilaian kinerja yang materinya disusun dengan menggunakan hasil   studi banding dengan sistem Thomson CSF Cooperation, Perancis, di mana sistem ini memiliki kekhasan tersendiri dalam  bidang pembinaan SDM.
2)  Sistem penilaian kinerja merupakan bagian dari proses penerapan sistem HRM.  Secara mendasar finalisasi dari rancangan sistem Thomson CSF  Cooperation (yang digunakan sebagai alat banding dalam Buku Panduan ini) diutamakan pada peletakan dasar kebijakan sistem penggajian/upah dan pembinaan karir. Dengan demikian, rancangan sistem tersebut akan mendorong pihak manajemen menciptakan ”reward system” yang adil, baik yang terkait dengan masalah penggajian/upah atau pun masalah karir, dimana  yang menjadi alat ukurnya pada dasarnya adalah bobot pekerjaan yang ditetapkan dalam ”job requrement”, kualifikasi  performa, dan prestasi kerja.  Itulah prinsip dasarnya. 
b.      Tujuan yang bersifat Khusus
1.  Tujuan yang bersifat khusus ialah tujuan ”yang bersifat aplikatif, yakni mempelajari cara membuat rancangan sistem penilaian kinerja yang akan digunakan sebagai perangkat penilaian tenaga kerja yang akan berdampak positif pada upaya peningkatan kinerja.  Perangkat ini cukup sederhana namun harus didesain secara matang dengan menggunakan kriteria perancangan sistem (esensil, jelas dan pragmatis) sehingga mendapatkan hasil penilaian yang akurat dan transparat, disamping mudah digunakan dalam pelaksanaan penilaian.
2.  Penulis yang sekaligus akan menjadi pengajar, sangat optimis perserta pelatihan akan dengan mudah memahami pelajaran yang diberikan, karena materi pelatihan telah disusun secara rinci dan sistematis.
C.       MANFAAT PELATIHAN BAGI LEMBAGA/INSTITUSI
Manfaat yang didapat oleh peserta  pelatihan seperti yang dijelaskan pada bagian B di atas, maka wawasan yang dimilikinya selain dapat meningkatkan kinerja di lembaganya, juga pengetahuan yang didapatnya akan menjadi bahan masukan berharga bagi “decision maker” di lembaganya dalam kaitan dengan masalah kebijakan-kebijakan tentang pembinaan sumberdaya manusia.
D.       SEPULUH POKOK BAHASAN 
             Sepuluh pokok bahasan dalam mempelajari sistem penilaian kinerja yaitu :
▌1)  Pokok Bahas an-1, Pendahuluan (Tujuan  Pelatihan & Pengenalan  
         Profil Buku Panduan).
▌2)  Pokok Bahasan-2, Dasar-dasar Kebijakan Implementasi HRM.
▌3)  Pokok Bahasan-3, Pengenalan Sistem Penilaian Kinerja.
▌4)  Pokok Bahasan-4, Menetapkan Faktor-faktor Penilaian. 
▌5)  Pokok Bahasan-5, Membuat Petunjuk Cara Mengisi Format Penilaian.
▌6)  Pokok Bahasan-6, Langkah-langkan dalam melaksanakan penilaian.
▌7)  Pokok Bahasan-7, Penggunaan Sistem Penilaian Kinerja yang Multiguna.
▌8)   Pokok Bahasan-8, Peranan Manajer HRM/Manajer Personalia.
▌9)  Pokok Bahasan-9, Penutup Materi Pelatihan. 
▌10)  Pokok Bahasan-10, Daftar Format Penilaian hasil Rancangan Sistem  
           Penilaian Kinerja.
  
∏ Tampilan kesepuluh Pokok Bahasan dengan topik-topik materinya berikut durasi waktu penyampaian, dipaparkan dalam bentuk slide di bawah ini :  



                     


Pokok Bahasan-1
 
         
Pokok Bahasan-2






 






Pokok Bahasab-3














Pokok Bahasan-4













Pokok Bahasan-5













Pokok Bahasan-6













 Pokok Bahasan-7
Dijeklaskan langsung oleh Pengajar.












Pokok Bahasan-8
           
             Peranan mereka harus dapat diibaratkan  sebagai konsultan intern dalampenyelenggaraan pembinaan SDM di lembaganya khususnya yang terkait  dengan sistem penilaian kinerja (penjelasan pada  halaman 27-28)
           Durasi waktu dirubah menjadi 30 menit.


Pokok Bahasan-9
            
            Dengan pemahaman materi bidang SDM khususnya tentang sistem penilaian kinerja, diharapkan peserta pelatihan memiliki pola pandang baru dalam pembinaan SDM yang lebih diorientasikan pada masalah kinerja, untuk kemudian memulai menerapkannya di lingkungan kerjanya (penjelasan pada halaman 29). 




Slide Pokok Bahasan-10

Hasil akhir dari  pembuatan Rancangan Sistem Penilaian Kinerja  (sebagai contoh model) berupa  format penilaian dengan 12 faktor untuk aplikasi.  
             Format tersebut untuk digunakan sebagai bahan evaluasi terhadap penguasaan materi pelatihan oleh para peserta, baik tentang  pemahaman cara merancang sistemnya mau pun menguasai untuk aplikasinya. 

  Beberapa Ilustrtasi.
Berikut ini dipaparkan 10 Ilustrasi sebagai resume penting dari pembahasan materi pada Pokok-pokok Bahasan, untuk dijadikan dasar pemahaman tentang sistem penilaian kinerja, yang dapat dipakai sebagai acuan dalam membuat rancangan sistem penilaian kinerja yang finalisasinya akan dijadikan perangkat sistem penilaian yang baku.
6
Slide Ilustrasi-1




Slide Ilustrasi-2








Slide Ilustrasi-3













Slide Ilustrasi-4





Slide Ilustrasi-5






Slide Ilustrasi-6










Slide Ilustrasi-7














Slide Ilustrasi-8











Slide Ilustrasi-9










Slide Ilustrasi-10


Penjelasan dari halaman 14 :                           
Harus berperan seperti Konsultan Intern Bidang SDM
                                 di Lembaga/Institusinya
                     Sistem HRM yang dipaparkan dalam buku panduan merupakan sistem  yang sangat manarik dan menantang bagi para Manajer HRM atau Manajer Personalia untuk digeluti.   Dengan sistem tersebut  para manajer HRM  atau Manajer Personalia akan lebih  pro-aktif untuk memperbaiki prosedur-prosedur yang ada di bidang pembinaan SDM atau hal-hal yang perlu mendapatkan perbaikan terkait  sistem penilaian kinerja.  
                     Kalau pun lembaga yang bersangkutan telah memiliki sistem tersendiri, maka hasil rancangan sistem yang diperoleh dalam pelatihan ini  dapat dijadikan masukan berharga untuk menambah wawasan, atau digunakan sebagai alat banding  dalam bidang pembinaan SDM  khusunya yang terkait dengan sistem penilaian kinerja.
            Yang terpenting  cara membuat rancangan sistemnya telah difahami.  Finalisasi hasil rancangan sistem berupa format-format penilaian bukan tujuan untuk  diaplikasikan langsung di lembaganya, melainkan sebagai contoh model, sekalipun format-format tersebut sudah bisa  diaplikasikan oleh lembaga sebagai pengguna.
                    Hal yang sangat prinsip dengan adanya  wawasan baru di bidang pembinaan SDM, wawasan tersebut harus dapat melahirkan persepektif (pola pandang) baru di bidang pembinaan SDM, yaitu pola pandang yang “lebih menghargai nilai kinerja yang nyata dan akurat” dalam pembinaan SDM.  Karena itu dalam setiap kiprah dalam penyelenggaraan pembinaan SDM harus lebih berorientasi pada masalah kinerja.

                  Bangsa kita sudah jauh tertinggal di bidang pembinaan SDM dibanding  bangsa -bangsa lain  yang telah maju. Kendala utamanya adalah tidak terlepas dari masalah faktor budaya, yang  kurang “concern” pada upaya perbaikan pembangunan  SDM “yang lebih diarahkan pada masalah  kinerja dan apresiasi pada nilai prestasi”.  Ini adalah  sebuah tantangan besar bagi bangsa kita, yang justru dipundak para pengelola SDM-lah tanggung jawab untuk lahirnya gagasan perubahan, yang tentunya harus sejalan dengan kebijakan “desision makers”,  yaitu para pimpinan lembaga baik instansi pemerintah mau pun perusahaan, dari level bawah hingga pucuk pimpinan.
                    Sejalan dengan kebijakan “desision maker” di  interen lembaga yang bersangkutan, sudah selayaknya jika para  Manajer HRM dan Manajer Personalia di mana pun mereka berada, untuk berkiprah, yang idealnya    diibaratkan sebagai konsultan  intern di lembagganya, dalam upaya meningkatkan pembinaan sumber daya manusia. 1  


Penjelasan dari  halaman 15 :
Membudayakan makna kinerja dalam setiap kiprah
Pembinaan SDM
                       Pemahaman tentang sistem penilaian kinerja yang didapat dalam pelatihan sangat diharapkan akan membawa dampak positif kearah lahirnya perspektif baru dalam bidang pembinaan sumber daya manusia.  Hendaknya  pemahaman tersebut benar-benar dapat dimanfaatkan di lembaganya masing-masing.  Secara filosofis nilai ideal yang terkandung dalam sistem penilaian kinerja tersebut, dipandang dari pihak lembaga adalah “menghargai  prestasi nyata”, sedangkan dipandang dari pihak tenaga kerja secara individu adalah adanya jaminan “reward system yang adil”, baik dari segi kebijakan penggajian/upah mau pun dari segi pembinaan karir, atas dasar sistem HRM-nya yang telah dirancang kearah tersebut. 
                    Langkah yang sangat mendasar menuju terciptanya perbaikan pembinaan sumber daya manusia seperti digambarkan di atas, adalah membudayakan makna kinerja dalam setiap kiprah di bidang pembinaan sumber daya manusia, walau pun dalam pelaksanaannya akan dihadapkan pada berbagai  kendala. Tapi  justru di situlah letak tantangan besar dan  amat menarik bagi para manajer HRM / Manajer Personalia di mana pun mereka berada, sebagai sebuah pengabdian yang tiada tara nilainya yang pada dasarnya adalah untuk kepentingan pembangunan bangsa.                  
                                                     ∏∏∏

Penutup
                    Barangakali sangat  bijaksana jika kita dukung bersama slogan yang   tertera dalam Buku Panduan, yang menyatakan :  “Mengukir Prestasi  lewat Peningkatan Kinerja, dan Membangun Bangsa melalui Perbaikan Etika Kerja”.   Slogan ini mencerminkan nilai ideal yang terkandung dalam materi Sistem Penilaian Kinerja yang diberikan  dalam pelatihan.∏∏
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------Catatan 2:   Keterangan & data penting Program Pelatihan Kinerja
▌Penulis yang sekaligus  akan bertindak sebagai Pengajar dalam pelatihan kinerja, dapat melaksanakan pelatihan  4 kali dalam sebulan dengan kapasitas kelas 15 Peserta, durasi pelatihan selama 3 hari. Dengan demikian dalam  1 bulan dapat men-train trainee sebanyak 60 orang, dan dalam 1 tahun diperkirakan 600 orang.    
▌Masih dalam bentuk gagasan, sebagai gambaran bagaimana melaksanakan program pelatihan kinerja pada tahap 3 tahun pertama, dalam proposal umum ditargetkan lembaga pelatihan harus dapat men-train lk. 1.800 trainee, diantaranya 100 orang untuk dijadikan tim pengajar yang sifatnya “mobile”.  Untuk itu diperlukan dana untuk  infrastruktur berikut biaya kegiatan 3 tahun berjalan sebesar Rp. 1,45 M.  Karena hal ini masih bersifat perkiraan perhitungan yang belum ada gambaran sumber pendanaannya, maka langkah strategi yang bisa ditempuh ialah pelaksanaan pelatihan dilakukan melalui “in house training” (keterangan detail tertuang dalam proposal umum  tentang Masalah Pendanaan). 
▌Program pelatihan ini tidak dikomersilkan, melainkan untuk diabdikan bagi kepentingan bangsa, sebagai langkah awal kearah lahirnya upaya perubahan kondisi bangsa dalam dunia kerja.  Secara ekonomis, biaya pelatihan melalui “in house training”jauh lebih murah dibanding dilaksanakan melalui lembaga  berdiri sendiri.   
▌Namun demikian, tidak menutup harapan adanya pemilik dana atau lembaga donor yang ingin kerja sama dalam penyelenggaraan pelatihan sehingga Program Pelatihan Kinerja dapat disebar-luaskan merata untuk pembangunan bangsa.    
       Penulis selaku pembuat Buku Panduan yang sekaligus akan    
           menjadi Pengajar, ”telah siap untuk melaksanakan pelatihan”.
IDENTITAS
(Penulis, Penggagas, Penyusun Buku Panduan, Pengajar).                                        
                        
Nama : H. Widjaja Kartadiredja (Letkol. Purnawirawan),     lahir  di Ciamis 14 Desember 1939. Saat berdinas aktif tugas di  lingkungan organik TNI-Angkatan Udara  selama  16 tahun (1965-1981); Pamen diperbantukan pada sebuah BUMNIS    (maksudnya PT. Industri Pesawat Terbang Nusantara) di Bandung selama16 tahun (1981-1997) dan tugas terakhir sebagai Kepala Departemen Umum  Direktora Sistem Senjata, menjelang purnabakti ditempatkan pada Advisory Staff Direktur; Pensiun dari TNI Angkatan Udara tahun 1995 dan Purnabakti dari BUMNIS  tahun 1998; Pendidikan umum Fakultas Hukum Universitas Indonesia Jakarta tahun 1964, pendidikan di TNI-AU a.l. Sekolah Dasar Perwira TNI-AU (Milsuk), Sekolah Komando Kesatuan TNI-AU (SEKKAU) tahun 1980;  Penataran Penyegaran Karyawan ABRI tahun1991.
Pengalaman khusus : 
Dalam bidang pembinaan SDM diantaranya : ® secara  fungsional  dalam kedudukan sebagai Staf Departemen Umum menjadi anggota tim perumus perbaikan peraturan kepegawaian BUMNIS tahun 1983/1984;  ®  mengajar dalam bidang manajemen di Pusat Pendidikan dan Latihan BUMNIS pada Kursus Manajemen Supervisi Tingkat Kepala Bagian/Kepala Biro dalam periode tahun 1989 s/d 1992;  ® menjadi anggota Counterpart Penyusunan Master Plan Training Bidang Weaponry (sistem senjata) – kerjasama antara BUMNIS tempat Penulis bekerja dengan sebuah lembaga pendidikan, Sodeteg Formation, anak Perusahaan Thomson di Perancis tahun 1992; ® dalam rangka finalisasi pembuatan master plan training, Penulis bersama tim mengadakan misi survei ke beberapa lembaga pendidikan dan industri bidang weaponry di Perancis. Pada kesempatan tersebut secara terpisah dengan tim, Penulis mempelajari dasar-dasar kebijakan implementasi HRM Thomson CSF Cooperation, walaupun dalam tempo yang singkat namun materi tersebut dapat diterima dengan baik; ® pernah memberikan penataran P-4 Type A (Type 120 jam) Provinsi Jawa Barat pada pendalaman materi tahun 1991; ® pernah mengikuti Seminar Internasional ”6th International Seminar on Miracle of Al-Quran and As-Sunnah on Science and Technology” 29 Agustus s/d 1 September 1994 di Bandung, ® dalam kapasitas  sebagai Kepala Departemen Umum, menjadi Command Media Coordinator  pengelolaan “sistem dan prosedur terpadu BUMNIS”; secara berkala terlibat dalam tim penggarapan Job Simplikasi Sistem HRM Perusahaan Boeing, A.S., untuk diterapkan di BUMNIS (tahun 1990-1996). 
Dalam bidang sosial  :  ® menulis lepas beberapa tulisan berupa feature, masalah pendidikan, dan agama pada Harian Umum Pikiran Rakyat dan Gala Media sebagai Pemerhati Masalah Sosial, antara lain pada tahun 2001, 2004, 2007, 2008;  ® menulis beberapa tulisan berbahasa Sunda pada Majalah Mangle dan Kujang;  ® menyusun Khutbah Jum’at (45 judul) yang dihimpun menjadi buku berjudul ”Mananamkan Nilai-nilai Budaya Sehat dalam Kehidupan yang Islami”,  ® pengalaman menjadi khatib di beberapa masjid  jami di lingkungan Kota Cimahi dalam periode 4 tahun sebulan sekali;  ®  mengedarkan sejumlah tulisan berupa feature, masalah pendidikan & agama di Websita www.widiakertapranata.com ∏∏
Ilustrasi Slogan/Motto                             




 --------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Catatan 3 :
                       Himbauan partisipasi dan kerja sama
▌Kepada yang minat berbagi kepedulian dengan  Program Pelatian Kinerja dalam buku Frofil ini yang kini pelatihannya telah siap untuk dilaksanakan lewat “in house training”, baik berupa saran masukan,  kerja sama penyelenggaraan, atau pun bermaksud menyelenggarakan “in house training” di lembaganya, dapat hubungi kami melalui email atau hubungan seluler. Mudhah-mudahan Program Pelatihan ini dapat diabdikan untuk kepentingan bangsa.
▌Kontak email kepada :  “Widjaja Kartadiredja” <widiakertapranata@yahoo.co.id>              
  atau SMS / phone ke :  0853 5261 3773.    
       Insya Allah, Tuhan akan memberkahi siapa yang
            berbuat ikhlas di jalan yang diridhai-Nya. Amien.
Continue Reading...
 

www.widiakertapranata.com Copyright © 2009 Girlymagz is Designed by Bie Girl Vector by Ipietoon