BAHAN BACAAN KELUARGA
PENGANTAR BAHASA INDONESIA
Nilai-nilai Religi
Disajikan untuk bahan kontemplasi
& penanamanan
nilai-nilai keimanan, dimuat di
Blog/Website
Penulis :
H. W idjaja Kartadiredja
|
SUARA HATI DAN BISIKAN SETAN
Sumber rujukan :
Kemukjizatan
Psikoterapi Islam dalam literatur
Ensiklopedia
Mukjizat Alqur’an dan Hadits
Pengaruh setan terhadap manusia.
Meyakini adanya pengaruh setan terhadap manusia adalah bagian
dari iman, yakni percaya kepada yang ghaib. Hampir semua ayat Alqur’an dan Hadits-hadits
Nabi, bertendensi menjelaskan tentang keberadaan setan sebagai musuh manusia yang
nyata, yang akan menyesatkan manusia
dari jalan yang lurus.
Isi yang akan dipaparkan dalam tulisan ini ialah cara
setan menggoda manusia dengan membisikkan kejahatan di dalam dada namusia.
Sumber rujukan yang digunakan dalam tulisan ini ialah literatur yang berupa hasil
diagnosa psikoterapi Islam yang dimuat dalam buku Enseklopedia Mukjizat
Alqur’an dan Hadits
Menurut paparan dalam literatur tersebut, setan menggoda
manusia dengan menggunakan suara hati yang disamarkan dengan
bisikan kejahatannya yang disebut dengan ”bisikan setan”. Setan akan selalu mencari kelengahan manusia
untuk digelincirkan dari jalan yang lurus melalui bisikannya, agar manusia
menjadi sekutunya yang kelak akan bersama-sama setan menjadi penghuni neraka
jahanam.
Iblis membangkang terhadap perintah Allah.
Alqur’an memberitakan asal mula Iblis diberi tangguh hingga
hari dibangkitkan untuk menyesatkan manusia, antara lain diterangkan dalam
Surat Al Israa’ (QS.17) ayat 61-62 dan Surat Al A’raaf (QS. 7) ayat 11, 12
dan 16. Yaitu, tatkala Allah memerintahkan para malaikat untuk sujud kepada
Adam, semua malaikat sujud, kecuali Iblis karena ia merasa lebih mulia dari
pada Adam yang asal kejadiannya diciptakan dari tanah dan Iblis diciptakan dari
api. Dengan kesombongannya Iblis pun berkata
(berikrar) dihadapan Allah akan menyesatkan
semua keturunan Adam hingga hari kiamat, kecuali sebagian kecil diantara
mereka (yaitu yang termasuk dalam golongan orang-orang yang ihlas).
Bagaimana jawaban Allah terhadap Iblis, diterangkan dalam
Surat Al Israa’ (QS. 17) ayat 63 :
قَالَ ٱذۡهَبۡ فَمَن تَبِعَكَ مِنۡهُمۡ فَإِنَّ جَهَنَّمَ جَزَآؤُكُمۡ جَزَآءً۬ مَّوۡفُورً۬ا
Artinya : Tuhan berfirman: "Pergilah (kamu), tapi
barangsiapa di antara mereka yang mengikuti kamu, Maka Sesungguhnya neraka
Jahanamlah balasanmu semua, sebagai pembalasan yang cukup.
Lalu dalam ayat 64 dari surat yang sama Allah
berfirman :
وَٱسۡتَفۡزِزۡ مَنِ ٱسۡتَطَعۡتَ مِنۡہُم بِصَوۡتِكَ وَأَجۡلِبۡ عَلَيۡہِم بِخَيۡلِكَ وَرَجِلِكَ وَشَارِكۡهُمۡ فِى ٱلۡأَمۡوَٲلِ وَٱلۡأَوۡلَـٰدِ وَعِدۡهُمۡۚ وَمَا يَعِدُهُمُ ٱلشَّيۡطَـٰنُ إِلَّا غُرُورًا
Artinya : Dan ajaklah orang-orang diantara mereka yang
kamu (iblis) sanggup mengajaknya dengan suaramu (yang memukau), dan kerahkanlah
pasukanmu terhadap mereka, yang berkuda dan yang berjalan kaki, dan
bersekutulah dengan mereka pada harta dan anak lalu beri janjilah
mereka. Padahal setan itu hanya
menjajikan tipuan belaka kepada mereka”.
Maksud
ayat ini Allah memberi tangguh kepada Iblis untuk menyesatkan manusia dengan
segala tipu dayanya. Akan tetapi segala tipu daya setan itu tidak akan mempan terhadap orang-orang
yang benar-benar beriman, seperti dijelaskan
dalam firman Allah berikut ini :
إِنَّ عِبَادِى لَيۡسَ لَكَ عَلَيۡهِمۡ سُلۡطَـٰنٌ۬ۚ وَكَفَىٰ بِرَبِّكَ وَڪِيلاً۬
Sesungguhnya (terhadap) hamba-hamba-Ku, kamu (iblis) tidak
dapat berkuasa atas mereka. dan cukuplah Tuhan-mu sebagai Penjaga" (QS. 17
: 65)
Bisikan setan dalam dada
manusia.
Apa yang dipaparkan di atas, dimana setan adalah musuh
manusia yang nyata, merupakan masalah yang ghaib. Demikian pula segala tipu dayanya untuk
menyesatkan manusia agar kelak bersama-sama setan menjadi penghuni neraka,
bersifat ghaib, dimana tipu daya tersebut hanya bisa ditangkal dengan kekuatan
iman dan perlindungan Allah.
Dalam
Surat An Naas, manusia diperintahkan Allah untuk memohon perlindungan
kepada-Nya dari bisikan setan, yang
meniupkan bisikan kejahatan dalam dada manusia. Pertanyaan yang sangat
mendasar yang harus dikemukakan, ”seperti apa bisikan setan itu, dan
bagaimana proses terjadinya?”.
Jawaban pertanyaan ini sangat penting diketahui oleh setiap orang, sebab
setiap saat setan membisikan kejahatan
dalam dada manusia tanpa diketahui bentuknya.
Namun kalau manusia lemah dalam menangkalnya, akibatnya manusia akan tergelincir ke dalam kesesatan,
kerugian dan kebinasaan.
Kunci jawaban yang harus kita pegang, bahwa bisikan
setan yang dihembuskan dalam dada manusia itu sangat rahasia, atau tersamar, sehingga bisikan itu seolah-olah suara hati yang
muncul dari dalam pikiran seseorang tatkala
tengah memikirkan sesuatu namun dengan hati yang lengah mengingat Allah. Dengan demikian, setan menggunakan suara hati
yang disamarkan dengan tipu dayanya, seolah-olah
suara itu datangnya dari pikrannya sendiri, padahal suara itu adalah bisikan setan.
Bagaimana proses terjadinya
suara setan itu?
Proses terjadinya
bisikan setan dapat diterangkan sebagai berikut : Ketika seseorang tengah memikirkan
sesuatu, atau mencari ide-ide, alasan-alasan yang terkait dengan suatu masalah,
dimana keadaannya dimungkinkan adanya
intervensi dari setan melalui celah-celah
kelalaian manusia, orang itu akan mendengar seolah-olah ada suara dalam
pikirannya. Dengan suara itu lalu ia mengucapkannya
dengan lisannya, atau mengambil tindakan sesuai dengan apa yang diperintahkan
dalam suara yang ia dengar dalam pikirannya.
Ini yang biasa disebut suara hati. Di sini harus benar-benar diingat, bahwa
tidak selalu suara hati itu berasal dari dalam pikirannya, bisa jadi karena tipuan setan,
suara itu disamarkan seolah-olah keluar dari pikirannya sendiri padahal itu
adalah bisikan setan.
Kata “ajaklah”
dalam Surat Al Israa’ ayat 64 tadi mengandung makna “hasutan”, dan kata “suara” merupakan sarana lahiriah yang
digunakan dalam tipu daya setan sehingga suara setan yang berasal dari bisikan
tadi diyakini sebagai suara hati dari orang yang mendapat tipu daya setan.
Tiga macam ajakan/hasutan
setan.
Menurut diagnosa
berdasarkan ayat Alqur’an, ada tiga macam ajakan/hasutan setan yang dibisikkan dalam
dada manusia, yaitu :
1) pikiran negatif/jahat.
2) pikiran kotor/keji.
3) ucapan palsu atas asma Allah tentang
sesuatu di luar pengetahuan manusis (contoh, mengharamkan yang dihalalkan
Allah).
Ayat yang menyebutkan
tentang ide-ide atau pikiran yang timbul dari suara tersebut (hasutan setan) antara
lain firman Allah dalam Surat Al Baqarah (QS.2) ayat 169 :
إِنَّمَا يَأۡمُرُكُم بِٱلسُّوٓءِ وَٱلۡفَحۡشَآءِ وَأَن تَقُولُواْ عَلَى ٱللَّهِ مَا لَا تَعۡلَمُونَ “Sesungguhnya setan itu merintahkan
kalian berbuat jahat dan keji, dan mengatakan
sesuatu atas asma Allah yang kalian tidak ketahui”.
Bisikan setan yang
mengandung tiga macam ajakan atau hasutan itu sasarannya adalah semua anak cucu
Adam pada semua tingkatan usia, yaitu mulai dari kanak-kanak yang sudah punya
daya nalar sampai dewasa, mulai dewasa sampai usia lanjut, mulai usia lanjut
hingga akhir hayat.
Setiap saat
setan mencari peluang untuk menggoda manusia dengan bisikannya, disesuailan dengan tingkat kematangan daya nalarnya.
Oleh karena
itu, untuk membentengi diri dari tipudaya setan, satu-satunya jalan ialah
dengan senantiasa memelihara dan meningkatkan keimanan dan ketakwaan,
mendekatkan diri kepada Allah, dan mohon perlidungan-Nya agar dijauhkan dari
godaan setan.
Untuk mengetahui bagaimana setan
memasang perangkap tipudayanya kepada manusia, diberikan contoh sederhana
sebagai berikut : Misalnya setan akan
mengajarkan atau menanamkan ‘sifat
dengki’ dan ‘kufur nikmat’
kepada manusia, setan akan mebisikan kata-kata kepada orang yang menjadi
sasarannya : “Lihat tuh tetanggamu, dia punya
segalanya, sedangkan kamu tidak punya apa-apa”. Maka saat itulah
setan tengah menanamkan sifat dengki dan kufur nikmat kepada orang tersebut.
.
Banyak
sekali contoh serupa tipu daya setan dalam
kehidupan sehari-hari, yang tidak disadari atau tidak diketahui, bahwa sesungguhnya
itu semua merupakan ”intervensi tipu
daya setan dalam hati manusia” untuk menanamkan tiga jenis ajakan/hasutan yang
akan menggelincirkan manusia dari jalan yang lurus.
Ajakan atau
hasutan yang dibisikkan setan dalam dada atau dalam hati manusia tidak selalu
harus bersifat langsung, akan tetapi dapat juga melalui media atau sarana
perantara. Salah satu contoh sarana
perantara yang digunakan, diantaranya berupa televisi yang menayangkan cerita-cerita film atau cerita
sinetron. Dalam kenyataan tidak sedikit
cerita dalam tayangan tersebut yang kurang menjaga masalah nilai-nilai ahlak
dan moral. Banyak ”even-even negatif”
yang ditayangkan yang membuat keprihatinan kita dari segi ahlak dan moral, dan
bahkan agama, diantaranya tentang : hubungan di luar nikah, wanita hamil tanpa
suami, penipuan, pencurian, penganiayaan, pembunuhan dan lain-lian, yang terkadang
even-even tersebut tidak disertai dengan solusinya atau hukuman terhadap
pelakunya dalam cerita.
Kalau
dikaitkan dengan (teori) intervensi tipudaya setan yang sedang kita bahas dalam
tulisan ini, tayangan cerita seperti itu tak ubahnya seperti bisikan setan yang
divisualisasikan dalam bentuk
tayangan, yang eksesnya dapat merusak pembinaan di bidang ahlak dan moral.
Karenanya sudah selayaknya, produser, sutradara dan pemeran cerita mempunyai
rasa kewajiban moral bagi kepentingan masyarakat, sejalan dengan kepentingan
tayangan untuk menghibur masyarakat, yang pada dasarnya sesungguhnya misi
hiburan tersebut adalah sebagai alat komersialisasi bagi produser televisi.
Kalau
dikaitkan dengan (teori) intervensi tipudaya setan, maka tayangan seperti itu dapat
diibaratkan sebagai bisikan setan
yang divisualisasikan dalam bentuk tayangan, yang dengan mentah-mentah harus
diterima oleh jutaan penonton tanpa menyadari ekses buruk yang ditimbulkannya. Karena itu penonton harus benar-benar dapat memilah-milah mana
cerita yang baik dan mana yang harus dihindari.
Dengan demikian,
dapat kita katakan bahwa sarana perantara yang menyajikan tayangan negatif seperti
itu merupakan lahan yang subur bagi setan untuk melaksanakan tipudayanya dalam
bidang ahlak dan moral, yang dapat mempengaruhi
mentalitas anak bangsa secara tersamar, dimana masyarakat penonton sendiri
tidak menyadari akan ekses buruk yang ditimbulkannya.
Bagaimana cara membedakan suara hati dan bisikan setan.
Pertanyaan berikutnya, bagaimana cara membedakan suara
hati dan bisikan setan? Di atas sudah
dijelaskan bahwa tipuan setan itu berkisar pada tiga macam pikiran, dimana jika
tipuan itu ditaati akan menimbulkan murka Allah dan membawa kesesatan, kerugian
dan kebinasaan. Sebaliknya, jika suara
hati itu berisi hal-hal yang bakal mendapatkan ridha Allah seperti yang
berkaitan dengan masalah ibadah, berbuat baik, mencari jalan untuk mendekatkan
diri kepada Allah, tidak riya, itu semua
adalah ciri-ciri bahwa suara hati itu benar.
Atau lebih tepatnya disebut sebagai suara hati nurani, dimana suara ini berasal
dari nur ilahi sebagai hidayah dan kasih sayang Allah kepada manusia.
Jadi untuk dapat
membedakan suara hati dengan bisikan setan, seseorang harus dapat mengantisipasi keyakinan hatinya yang timbul dari pikirannya melalui ciri-ciri suara hati dan ciri-ciri
bisikan setan seperti yang diterangkan di atas.
Reaksi manusia terhadap bisikan setan.
Reaksi manusia terhadap bisikan setan ada dua
golongan.
Golongan Pertama, orang-orang yang meyakini penuh bahwa suara hati itu (yang
sesumgguhnya berasal dari bisikan setan) bersumber dari dirinya sendiri.
Mereka mengangap bahwa diri mereka sangat cerdas dan mempunyai kemampuan
untuk menganalisis berbagai permasalahan yang orang lain tidak dapat mencapainya,
walau pun menyimpang dari petunjuk Allah.
Orang-orang dalam kelompok ini sama halnya dengan mentaati dan
melaksanakan tipuan setan.
Golongan Kedua, adalah orang-orang yang menganggap dan bahkan meyakini,
bahwa ide-ide yang muncul dalam pikirannya itu tidak benar. Karenanya. Mereka tidak mengikuti ide atau
melak-sanakan bisikan-bisikan itu, dan diyakini itu sebagai tipuan setan.
Allah menegaskan adanya kedua kelompok ini dalam firman-Nya sebagai berikut :
فَرِيقًا هَدَىٰ وَفَرِيقًا حَقَّ عَلَيۡہِمُ ٱلضَّلَـٰلَةُۗ إِنَّهُمُ ٱتَّخَذُواْ ٱلشَّيَـٰطِينَ أَوۡلِيَآءَ مِن دُونِ ٱللَّهِ وَيَحۡسَبُونَ أَنَّہُم مُّهۡتَدُونَ
“Sebahagian diberi-Nya
petunjuk dan sebahagian lagi telah pasti kesesatan bagi mereka. Sesungguhnya
mereka menjadikan setan-setan pelindung (mereka) selain Allah, dan mereka
mengira bahwa mereka mendapat petunjuk”. (QS.7 : 30).
Membentengi diri dari godaan
dan bisikan setan.
Ada beberapa hal
yang harus diperhatikan untuk membentengi diri dari godaan dan bisikan setan.
Pertama. Ini yang paling utama, yaitu iman
harus senantiasa terpelihara . Semakin sempurna tingkat keimanan, maka akan
samakin punya kemampuan menangkal godaan
dan bisikan setan. Dalam Surat An-Nahl
(Q.S. 16) ayat 99-100 Allah befirman : “Sesungguhnya
setan itu tidak ada kekuasaan baginya atas orang-orang yang beriman dan atas
orang-orang yang bertawakal kepada Tuhannya. Kekuasaannya hanyalah atas orang-orang
yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya
dengan Allah”.
Kedua. Harus senantiasaa menyadari, bahwa
tidak selalu suara hati itu benar (berasal dari diri manusia), akan tetapi bisa
jadi bisikan setan yang terkutuk. Disamping
itu, harus diyakini, bahwa Allah Swt
tidak akan menghisab karena adanya bisikan (hasutan) setan, melainkan Allah
akan menghisab terhadap reaksi dari hasutan itu, apakah ia menghindari atau
justru melaksanakannya. Manusia diperintahkan Allah untuk tidak mentaati
bisikan (hasutan-hasutan setan), seperti firman Allah dalam Surat Al
Baqarah (QS,2) ayat 168 :
يَـٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ كُلُواْ مِمَّا فِى ٱلۡأَرۡضِ حَلَـٰلاً۬ طَيِّبً۬ا وَلَا تَتَّبِعُواْ خُطُوَٲتِ ٱلشَّيۡطَـٰنِۚ إِنَّهُ ۥ لَكُمۡ عَدُوٌّ۬ مُّبِينٌ
“Dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; Karena Sesungguh-nya
setan itu adalah musuh yang nyata bagimu"
Bisikan setan adalah ibarat tempat setan melangkah. Jalan itu dipenuhi dengan keinginan-keinginan
negatif, kebohongan, kedengkian, penipuan, dan lain-lain yang seratus persen
betentangan dengan petunjuk Allah. Allah
melarang manusia untuk mengikuti langkah setan, sebab itu merupakan jalan
kemurkaan Allah, kerugian, penderitaan, penyesalan, dan kebinasaan.
Ketiga. Harus senantiasa waspada
terhadap kemungkinan hasutan setan, sebab setiap saat setan mencari kelengahan manusia untuk digoda. Seseorang harus-terus menerus dalam hidupnya
mambangun diri dan melakukan perbuatan yang membuat dirinya dekat dengan Allah.
Sebaliknya jika
seseorang meninggalkan kewaspadaannya dan tidak memohon perlindungan kepada
Allah dari godaan setan, maka setan akan semakin kuat melancarkan bisikannya ke dalam dada manusia
hingga menjadikan setan sebagai pemimpinnya selain Allah.
Kesimpulan.
Dalam kehidupan sehari-hari, setiap detiknya manusia tidak akan pernah terlepas
dari intervensi tipu daya setan dalam
hatinya jika hati dalam keadaan lengah dari mengingat Allah. Tipu daya setan itu akan berwujud bisikan
setan yang disamarkan dengan suara hati yang seolah-olah suara itu datang
dari pikirannya sendiri. Padahal yang sesungguhnya suara itu bukan dari
pikirannya sendiri, akan tetapi dengan tipu daya setan yang sangat tersamar, suara
itu sesungguhnya adalah bisikas setan.
Manusia harus bisa membedakan suara hati dan bisikan setan
yang akan menyesatkan hati manusia dari jalan yang lurus. Dengan memahami bahwa jika suara yang muncul
adalah fikiran-fikiran yang berbahaya, kotor dan keji, dan jauh dari petunjuk Allah, maka harus
diyakini bahwa suara itu berasal dari setan yang terkutuk. Sebaliknya, jika yang terbesit di hati adalah
ajakan untuk beribadah kepada Allah, berbuat baik, jauh dari riya, dan mendekatkan
diri kepada Allah, maka yakin itu adalah suara hati yang merupakan petunjuk dan
hidayah dari Allah sebagai kasih sayangnya kepada manusia.
Membentengi diri dari godaan dan tipu daya setan pada
dasarnya adalah meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah, dan senantiasa
membangun diri untuk mendekatkan diri kepada-Nya, berbuat baik, dan menjalankan
perintahnya, serta menjauhi segala larangan-Nya.
Penutup.
Untuk dipakai sebagai pengingat agar
tertarik dengan penyampaian syiar tentang
nilai-nilai keimanan, dalam Surat Az Zumar (QS.39) ayat 9 Allah berfirman :
أَمَّنۡ هُوَ قَـٰنِتٌ ءَانَآءَ ٱلَّيۡلِ سَاجِدً۬ا وَقَآٮِٕمً۬ا يَحۡذَرُ ٱلۡأَخِرَةَ وَيَرۡجُواْ رَحۡمَةَ رَبِّهِۦۗ قُلۡ هَلۡ يَسۡتَوِى ٱلَّذِينَ يَعۡلَمُونَ وَٱلَّذِينَ لَا يَعۡلَمُونَۗ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُوْلُواْ ٱلۡأَلۡبَـٰبِ
Apakah orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.
Apakah orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.
Demikian tulisan
tentang cara membedakan suara hati dan bisikan setan berdasarkan rujukan dari hasil diagnosa psikoterapi Islam. Mudah-mudahan
bermanfaat untuk menangkal diri dari tipu daya dan godaan setan yang terkutuk. Wallahu ’alam bish-shawab.1
Cimahi.
10 Zulhijjah 1431 Hijriyah
(Diedit lagi tanggal 6 Nopember 2011)
(Diedit lagi tanggal 6 Nopember 2011)
0 komentar:
Posting Komentar