Sabtu, 03 Agustus 2013

NILAI-NILAI RELIGI 16a
















NILAI-NILAI RELIGI 16a

SEBUAH IMPLEMENTASI DARI   MAKNA “MALAM QODAR”


Penulis :    Widjaja Kartadiredja    

Uploaded August 04, 2013 

Kesan paling indah yang akan membekas paska Ramadhan bagi kaum Muslimin umumnya, tentunya selain menjalankan ibadah puasa sebulan penuh, adalah adanya puncak malam  pada 10 hari terakhir bulan Suci Ramadan yang dinamakan “malam qodar”, atau yang biasa disebut ”Lilatul Qadr”, yakni suatu malam yang difirmankan Allah sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan (Ref. QS. 90 : 1-3).  
Ciri-ciri atau tanda-tanda datangnya malam qodar dari keterangan beberapa  sabda Rasulullah, diantaranya :  beribadah di malam itu merasakan lezatnya ibadah, adanya ketenangan hati, dan adanya kenikmatan bermunajat kepada Allah Yang Maha Pencipta dan Pemelihara Semesta Alam. Tanda lainnya  menurut  HR Muslim diantaranya bulan tatkala muncul berukuran  saparuh nampan, dan banyak lagi tanda-tanda  yang musykil lainnya.
Ciri-ciri ini manandakan bahwa “substansi malam” punya makna yang specific, yang membawa rahmat menuju jalan  keselamatan untuk kehidupan di dunia dan di akhirat, yang mendatangnkan suasana hati untuk meraih  keridhaan Allah bagi hamba yang  dihatinya tertanam  hakikat iman dan taqwa.     
“Malam qodar” yang umumnya di sebut “Lailatul Qadr” itu hanya datang di bulan Suci Ramadhan, di salah satu malam pada 10 hari terakhir Ramadhan.   Namun demikian bagi kaum Muslimin yang taat, yang tidak cinta dunia, Allah SWT membukakan pintu langit bagi hamba-hamba-Nya untuk mendekatkan diri kepada-Nya dan bermunajat, yakni melalui qiyamul lail yang disebut  shalat tahajud  di sepertiga malam terakhir  pada setiap malam.  Kiranya moment dari jenis ibadah ini dapat dimaknai sebagai pengganti malam qodar yang datangnya hanya setahun sekali di bulan Suci Ramadhan.  Dalam Alqur’an (QS. 2 :  186) Allah berfirman :  Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat.  Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepad a-Ku ......”.  Oleh karena itu kesan indah tentang “malam qodar” itu mudah-mudahan dapat kita manifestasikan melalui ibadah  yang berupa shalat tahajud.
Timggal beberapa hari lagi hati kita akan mengucapkan “Selamat tinggal Ramadhan”,  paling tidak usai shalat Idul-fitri, yang wallahu ‘alam tahun depan belum tentu kita akan menjumpainya lagi.  Maka  jadikan puncak malam pada bulan-bulan di luar Ramadhan tempat  meraih rahmat pada sepertiga malam terakhir lewat qiamul lail.
Kepada sesama Muslim dan Muslimat di mana pun mereka berada, khususnya pembaca  Website  http://www.widiakertapranata@yahoo.co.id  Penulis  mengucapkan :  “Selamat Hari Raya Idul Fitri 1434 Hijriyah, Taqaballahu minna wa minkum, Minal ‘a idiin wal faa iziin, Jika ada kesalahan Penulis dan kata-kata yang kurang berkenan mohon dapat dimaafkan”.   
Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada hamba-hamba yang mencintai-Nya dan mengharapkan rahmat dan ridha-Nya untuk memperoleh keselamatan dunia dan akhirat.  Rabbana aatina fid-dun-ya hasanah,  wa fil akhirati wa qina adzabannar.  Amiin yaa Rabbal ‘alamiin. ∏
Keterangan :  Uraian lengkap tentang “Malam Qodar” (Lailatul Qadr)  klik  http://id.scribd.com/doc/153810217/Merge-Copy-Nilai-nilai-Religi-13b-and-13a di www.widiakertapranata.

untuk versi pdf klik disini
Continue Reading...
 

www.widiakertapranata.com Copyright © 2009 Girlymagz is Designed by Bie Girl Vector by Ipietoon