Senin, 11 Maret 2013

NILAI-NILAI RELIGI ( 11 )


BAHAN BACAAN KELUARGA
PENGANTAR BAHASA INDONESIA
 

Nilai-nilai Religi
Disajikan  untuk bahan kontemplasi & penanamanan
nilai-nilai keimanan,  dimuat di Blog/Website
Penulis :   H. W idjaja Kartadiredja

DR. Aidh bin Abdullah Al Qurni, pengarang buku terlaris di Timur Tengah, “Laa Tahzan”, berkata :  “Membaca buku-buku keislaman dapat menebalkan keimanan, karena buku merupakan pelajaran yang paling besar, peringatan yang paling agung, pencegah kemungkaran yang paling efektif, dan perintah yang paling bijak”.
                Lewat tulisan ini, yang terinspirasi dari sebuah buku bermutu sebagai sumber rujukan, terlampir, dengan senang hati saya berikan kepada yang senang baca, secara cuma-cuma, mudah-mudahab berkenan menerimanya dan ada manfaatnya.
                                                                                                                        Penulis,
                Cimahi, 10 Zulhijjah 1431. 
 
CARA MEMBEDAKAN
SUARA HATI DAN BISIKAN SETAN
Sumber rujukan :
Kemukjizatan Psikoterapi Islam dalam literatur
Ensiklopedia Mukjizat Alqur’an dan Hadits

Pengaruh setan terhadap manusia.
Meyakini adanya pengaruh setan terhadap manusia adalah bagian dari iman, yakni percaya kepada yang ghaib.  Hampir semua ayat Alqur’an dan Hadits-hadits Nabi, bertendensi menjelaskan tentang keberadaan setan sebagai musuh manusia yang nyata, yang akan  menyesatkan manusia dari jalan yang lurus.
Isi yang akan dipaparkan dalam tulisan ini ialah cara setan menggoda manusia dengan membisikkan kejahatan di dalam dada namusia. Sumber rujukan yang digunakan dalam tulisan ini ialah literatur yang berupa hasil diagnosa psikoterapi Islam yang dimuat dalam buku Enseklopedia Mukjizat Alqur’an dan Hadits
Menurut paparan dalam literatur tersebut, setan menggoda manusia dengan menggunakan suara hati yang disamarkan dengan bisikan kejahatannya yang disebut dengan ”bisikan setan”.  Setan akan selalu mencari kelengahan manusia untuk digelincirkan dari jalan yang lurus melalui bisikannya, agar manusia menjadi sekutunya yang kelak akan bersama-sama setan menjadi penghuni neraka jahanam.  
Iblis membangkang terhadap perintah Allah.
Alqur’an memberitakan asal mula Iblis diberi tangguh hingga hari dibangkitkan untuk menyesatkan manusia, antara lain diterangkan dalam Surat Al Israa’ (QS.17) ayat 61-62 dan Surat Al A’raaf (QS. 7) ayat 11, 12 dan 16. Yaitu, tatkala Allah memerintahkan para malaikat untuk sujud kepada Adam, semua malaikat sujud, kecuali Iblis karena ia merasa lebih mulia dari pada Adam yang asal kejadiannya diciptakan dari tanah dan Iblis diciptakan dari api.  Dengan kesombongannya Iblis pun berkata (berikrar) dihadapan Allah akan menyesatkan  semua keturunan Adam hingga hari kiamat, kecuali sebagian kecil diantara mereka (yaitu yang termasuk dalam golongan orang-orang yang ihlas).
Bagaimana jawaban Allah terhadap Iblis, diterangkan dalam Surat Al Israa’ (QS. 17) ayat 63 :
قَالَ ٱذۡهَبۡ فَمَن تَبِعَكَ مِنۡهُمۡ فَإِنَّ جَهَنَّمَ جَزَآؤُكُمۡ جَزَآءً۬ مَّوۡفُورً۬ا
Artinya : Tuhan berfirman: "Pergilah (kamu), tapi barangsiapa di antara mereka yang mengikuti kamu, Maka Sesungguhnya neraka Jahanamlah balasanmu semua, sebagai pembalasan yang cukup.                                                          
Lalu dalam ayat 64 dari surat yang sama Allah berfirman :


وَٱسۡتَفۡزِزۡ مَنِ ٱسۡتَطَعۡتَ مِنۡہُم بِصَوۡتِكَ وَأَجۡلِبۡ عَلَيۡہِم بِخَيۡلِكَ وَرَجِلِكَ وَشَارِكۡهُمۡ فِى ٱلۡأَمۡوَٲلِ وَٱلۡأَوۡلَـٰدِ وَعِدۡهُمۡ‌ۚ وَمَا يَعِدُهُمُ ٱلشَّيۡطَـٰنُ إِلَّا غُرُورًا 
Artinya :  Dan ajaklah orang-orang diantara mereka yang kamu (iblis) sanggup  mengajaknya  dengan suaramu (yang memukau), dan kerahkanlah pasukanmu terhadap mereka, yang berkuda dan yang berjalan kaki,  dan  bersekutulah dengan mereka pada harta dan anak lalu beri janjilah mereka.  Padahal setan itu hanya menjajikan tipuan belaka kepada mereka”.                                                        
          Maksud ayat ini Allah memberi tangguh kepada Iblis untuk menyesatkan manusia dengan segala tipu dayanya.  Akan tetapi segala tipu daya setan  itu tidak akan mempan terhadap orang-orang yang benar-benar beriman, seperti dijelaskan dalam firman Allah berikut ini :  
إِنَّ عِبَادِى لَيۡسَ لَكَ عَلَيۡهِمۡ سُلۡطَـٰنٌ۬‌ۚ وَكَفَىٰ بِرَبِّكَ وَڪِيلاً۬ 
Sesungguhnya (terhadap) hamba-hamba-Ku, kamu (iblis) tidak dapat berkuasa atas mereka. dan cukuplah Tuhan-mu sebagai Penjaga" (QS. 17 : 65)
Bisikan setan dalam dada manusia.
          Apa yang dipaparkan di atas, dimana setan adalah musuh manusia yang nyata, merupakan masalah yang ghaib.  Demikian pula segala tipu dayanya untuk menyesatkan manusia agar kelak bersama-sama setan menjadi penghuni neraka, bersifat ghaib, dimana tipu daya tersebut hanya bisa ditangkal dengan kekuatan iman dan perlindungan Allah.
          Dalam Surat An Naas, manusia diperintahkan Allah untuk memohon perlindungan kepada-Nya dari bisikan setan, yang  meniupkan bisikan kejahatan dalam dada manusia. Pertanyaan yang sangat mendasar yang harus dikemukakan,  seperti apa bisikan setan itu, dan bagaimana proses terjadinya?”.  Jawaban pertanyaan ini sangat penting diketahui oleh setiap orang, sebab setiap saat  setan membisikan kejahatan dalam dada manusia tanpa diketahui bentuknya.  Namun kalau manusia lemah dalam menangkalnya, akibatnya  manusia akan tergelincir ke dalam kesesatan, kerugian dan kebinasaan.
Kunci jawaban yang harus kita pegang, bahwa bisikan setan yang dihembuskan dalam dada manusia itu sangat rahasia, atau tersamar, sehingga  bisikan itu seolah-olah suara hati yang muncul dari dalam pikiran seseorang tatkala tengah memikirkan sesuatu namun dengan hati yang lengah mengingat Allah.  Dengan demikian, setan menggunakan suara hati yang disamarkan dengan tipu dayanya, seolah-olah suara itu datangnya dari pikrannya sendiri, padahal suara itu adalah bisikan setan. 
Bagaimana proses terjadinya suara setan itu?
Proses terjadinya bisikan setan dapat diterangkan sebagai berikut : Ketika seseorang tengah memikirkan sesuatu, atau mencari ide-ide, alasan-alasan yang terkait dengan suatu masalah,  dimana keadaannya dimungkinkan adanya intervensi dari setan melalui celah-celah  kelalaian manusia, orang itu akan mendengar seolah-olah ada suara dalam pikirannya.  Dengan suara itu lalu ia mengucapkannya dengan lisannya, atau mengambil tindakan sesuai dengan apa yang diperintahkan dalam suara yang ia dengar dalam pikirannya.  Ini yang biasa disebut suara hati.  Di sini harus benar-benar diingat, bahwa tidak selalu suara hati itu berasal dari dalam  pikirannya, bisa jadi karena tipuan setan, suara itu disamarkan seolah-olah keluar dari pikirannya sendiri padahal itu adalah bisikan setan. 
Kata “ajaklah” dalam Surat Al Israa’ ayat 64 tadi mengandung makna “hasutan”, dan  kata “suara” merupakan sarana lahiriah yang digunakan dalam tipu daya setan sehingga suara setan yang berasal dari bisikan tadi diyakini sebagai suara hati dari orang yang mendapat tipu daya setan. 
Tiga macam ajakan/hasutan setan.
          Menurut diagnosa berdasarkan ayat Alqur’an, ada tiga macam ajakan/hasutan setan yang dibisikkan dalam dada manusia, yaitu : 
1)    pikiran negatif/jahat.  
2)    pikiran kotor/keji.
3)  ucapan palsu atas asma Allah tentang sesuatu di luar pengetahuan manusis (contoh, mengharamkan yang dihalalkan Allah).
          Ayat yang menyebutkan tentang ide-ide atau pikiran yang timbul dari suara tersebut (hasutan setan) antara lain firman Allah dalam Surat Al Baqarah (QS.2) ayat 169 :
إِنَّمَا يَأۡمُرُكُم بِٱلسُّوٓءِ وَٱلۡفَحۡشَآءِ وَأَن تَقُولُواْ عَلَى ٱللَّهِ مَا لَا تَعۡلَمُونَ       “Sesungguhnya setan itu merintahkan kalian berbuat jahat dan keji, dan mengatakan  sesuatu atas asma Allah yang kalian tidak ketahui”.
Bisikan setan yang mengandung tiga macam ajakan atau hasutan itu sasarannya adalah semua anak cucu Adam pada semua tingkatan usia, yaitu mulai dari kanak-kanak yang sudah punya daya nalar sampai dewasa, mulai dewasa sampai usia lanjut, mulai usia lanjut hingga akhir hayat. 
Setiap saat setan mencari peluang untuk menggoda manusia dengan bisikannya, disesuailan  dengan tingkat kematangan daya nalarnya.
Oleh karena itu, untuk membentengi diri dari tipudaya setan, satu-satunya jalan ialah dengan senantiasa memelihara dan meningkatkan keimanan dan ketakwaan, mendekatkan diri kepada Allah, dan mohon perlidungan-Nya agar dijauhkan dari godaan setan.
Untuk mengetahui bagaimana setan memasang perangkap tipudayanya kepada manusia, diberikan contoh sederhana sebagai berikut :  Misalnya setan akan mengajarkan atau menanamkan ‘sifat dengki’ dan ‘kufur nikmat’ kepada manusia, setan akan mebisikan kata-kata kepada orang yang menjadi sasarannya :  Lihat tuh tetanggamu, dia punya segalanya, sedangkan kamu tidak punya apa-apa”. Maka saat itulah setan tengah menanamkan sifat dengki dan kufur nikmat kepada orang tersebut. .   
Banyak sekali contoh serupa tipu daya setan dalam kehidupan sehari-hari, yang tidak disadari atau tidak diketahui, bahwa sesungguhnya itu semua merupakan  ”intervensi tipu daya setan dalam hati manusia” untuk menanamkan tiga jenis ajakan/hasutan yang akan menggelincirkan manusia dari jalan yang lurus.  
Ajakan atau hasutan yang dibisikkan setan dalam dada atau dalam hati manusia tidak selalu harus bersifat langsung, akan tetapi dapat juga melalui media atau sarana perantara.  Salah satu contoh sarana perantara yang digunakan, diantaranya berupa televisi yang menayangkan cerita-cerita film atau cerita sinetron.  Dalam kenyataan tidak sedikit cerita dalam tayangan tersebut yang kurang menjaga masalah nilai-nilai ahlak dan moral.  Banyak ”even-even negatif” yang ditayangkan yang membuat keprihatinan kita dari segi ahlak dan moral, dan bahkan agama, diantaranya tentang :  hubungan di luar nikah, wanita hamil tanpa suami, penipuan, pencurian, penganiayaan, pembunuhan dan lain-lian, yang terkadang even-even tersebut tidak disertai dengan solusinya atau hukuman terhadap pelakunya dalam cerita.
Kalau dikaitkan dengan (teori) intervensi tipudaya setan yang sedang kita bahas dalam tulisan ini, tayangan cerita seperti itu tak ubahnya seperti bisikan setan yang divisualisasikan dalam bentuk tayangan, yang eksesnya dapat merusak pembinaan di bidang ahlak dan moral. Karenanya sudah selayaknya, produser, sutradara dan pemeran cerita mempunyai rasa kewajiban moral bagi kepentingan masyarakat, sejalan dengan kepentingan tayangan untuk menghibur masyarakat, yang pada dasarnya sesungguhnya misi hiburan tersebut adalah sebagai alat komersialisasi bagi produser televisi.
          Kalau dikaitkan dengan (teori) intervensi tipudaya setan, maka tayangan seperti itu dapat diibaratkan sebagai bisikan setan yang divisualisasikan dalam bentuk tayangan, yang dengan mentah-mentah harus diterima oleh jutaan penonton tanpa menyadari ekses buruk yang ditimbulkannya.  Karena itu penonton harus benar-benar dapat memilah-milah mana cerita yang baik dan mana yang harus dihindari.   
Dengan demikian, dapat kita katakan bahwa sarana perantara yang menyajikan tayangan negatif seperti itu merupakan lahan yang subur bagi setan untuk melaksanakan tipudayanya dalam bidang ahlak dan  moral, yang dapat mempengaruhi mentalitas anak bangsa secara tersamar, dimana masyarakat penonton sendiri tidak menyadari akan ekses buruk yang ditimbulkannya.
Bagaimana cara membedakan suara hati dan bisikan setan.   
Pertanyaan berikutnya, bagaimana cara membedakan suara hati dan bisikan setan? Di atas  sudah dijelaskan bahwa tipuan setan itu berkisar pada tiga macam pikiran, dimana jika tipuan itu ditaati akan menimbulkan murka Allah dan membawa kesesatan, kerugian dan kebinasaan.  Sebaliknya, jika suara hati itu berisi hal-hal yang bakal mendapatkan ridha Allah seperti yang berkaitan dengan masalah ibadah, berbuat baik, mencari jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah, tidak  riya, itu semua adalah ciri-ciri bahwa suara hati itu benar.  Atau lebih tepatnya disebut sebagai suara hati nurani, dimana suara ini berasal dari nur ilahi sebagai hidayah dan kasih sayang Allah kepada manusia. 
Jadi untuk dapat membedakan suara hati dengan bisikan setan, seseorang harus dapat mengantisipasi  keyakinan hatinya yang timbul dari pikirannya melalui  ciri-ciri suara hati dan ciri-ciri bisikan setan seperti yang diterangkan di atas.    
Reaksi manusia terhadap bisikan setan.
Reaksi manusia terhadap bisikan setan ada dua golongan. 
Golongan Pertama, orang-orang yang meyakini penuh bahwa suara hati itu (yang sesumgguhnya berasal dari bisikan setan)  bersumber dari dirinya  sendiri.  Mereka mengangap bahwa diri mereka sangat cerdas dan mempunyai kemampuan untuk menganalisis berbagai permasalahan yang orang lain tidak dapat mencapainya, walau pun menyimpang dari petunjuk Allah.  Orang-orang dalam kelompok ini sama halnya dengan mentaati dan melaksanakan  tipuan setan.
Golongan Kedua, adalah orang-orang yang menganggap dan bahkan meyakini, bahwa ide-ide yang muncul dalam pikirannya itu tidak benar.   Karenanya. Mereka tidak mengikuti ide atau melak-sanakan bisikan-bisikan itu, dan diyakini itu sebagai tipuan setan.
Allah menegaskan adanya kedua kelompok ini dalam firman-Nya sebagai berikut :
فَرِيقًا هَدَىٰ وَفَرِيقًا حَقَّ عَلَيۡہِمُ ٱلضَّلَـٰلَةُ‌ۗ إِنَّهُمُ ٱتَّخَذُواْ ٱلشَّيَـٰطِينَ أَوۡلِيَآءَ مِن دُونِ ٱللَّهِ وَيَحۡسَبُونَ أَنَّہُم مُّهۡتَدُونَ 
“Sebahagian diberi-Nya petunjuk dan sebahagian lagi telah pasti kesesatan bagi mereka. Sesungguhnya mereka menjadikan setan-setan pelindung (mereka) selain Allah, dan mereka mengira bahwa mereka mendapat petunjuk”. (QS.7 : 30).
Membentengi diri dari godaan dan bisikan setan.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk membentengi diri dari godaan dan bisikan setan.  
Pertama.  Ini yang paling utama, yaitu iman harus senantiasa terpelihara . Semakin sempurna tingkat keimanan, maka akan samakin  punya kemampuan menangkal godaan dan bisikan setan.  Dalam Surat An-Nahl (Q.S. 16) ayat 99-100 Allah befirman : “Sesungguhnya setan itu tidak ada kekuasaan baginya atas orang-orang yang beriman dan atas orang-orang yang bertawakal kepada Tuhannya. Kekuasaannya hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah”.
Kedua.  Harus senantiasaa menyadari, bahwa tidak selalu suara hati itu benar (berasal dari diri manusia), akan tetapi bisa jadi bisikan setan yang terkutuk.  Disamping itu,  harus diyakini, bahwa Allah Swt tidak akan menghisab karena adanya bisikan (hasutan) setan, melainkan Allah akan menghisab terhadap reaksi dari hasutan itu, apakah ia menghindari atau justru melaksanakannya. Manusia diperintahkan Allah untuk tidak mentaati bisikan (hasutan-hasutan setan), seperti firman Allah dalam Surat Al Baqarah  (QS,2) ayat 168 :

يَـٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ كُلُواْ مِمَّا فِى ٱلۡأَرۡضِ حَلَـٰلاً۬ طَيِّبً۬ا وَلَا تَتَّبِعُواْ خُطُوَٲتِ ٱلشَّيۡطَـٰنِ‌ۚ إِنَّهُ ۥ لَكُمۡ عَدُوٌّ۬ مُّبِينٌ 

“Dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; Karena Sesungguh-nya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu"                               
Bisikan setan adalah ibarat tempat setan melangkah.  Jalan itu dipenuhi dengan keinginan-keinginan negatif, kebohongan, kedengkian, penipuan, dan lain-lain yang seratus persen betentangan dengan petunjuk Allah.  Allah melarang manusia untuk mengikuti langkah setan, sebab itu merupakan jalan kemurkaan Allah, kerugian, penderitaan, penyesalan, dan kebinasaan.
Ketiga. Harus senantiasa waspada terhadap kemungkinan hasutan setan, sebab setiap saat setan  mencari kelengahan manusia untuk digoda.  Seseorang harus-terus menerus dalam hidupnya mambangun diri dan melakukan perbuatan yang membuat dirinya dekat dengan Allah.
Sebaliknya jika seseorang meninggalkan kewaspadaannya dan tidak memohon perlindungan kepada Allah dari godaan setan, maka setan akan semakin kuat  melancarkan bisikannya ke dalam dada manusia hingga menjadikan setan sebagai pemimpinnya selain Allah. 
Kesimpulan.
          Dalam kehidupan sehari-hari, setiap detiknya manusia tidak akan pernah terlepas dari intervensi tipu daya setan dalam hatinya jika hati dalam keadaan lengah dari mengingat Allah.  Tipu daya setan itu akan berwujud  bisikan setan yang disamarkan  dengan suara hati yang seolah-olah suara itu datang dari pikirannya sendiri. Padahal yang sesungguhnya suara itu bukan dari pikirannya sendiri, akan tetapi dengan tipu daya setan yang sangat tersamar, suara itu sesungguhnya adalah bisikas setan.
Manusia harus bisa membedakan suara hati dan bisikan setan yang akan menyesatkan hati manusia dari jalan yang lurus.  Dengan memahami bahwa jika suara yang muncul adalah fikiran-fikiran yang berbahaya, kotor dan keji,  dan jauh dari petunjuk Allah, maka harus diyakini bahwa suara itu berasal dari setan yang terkutuk.   Sebaliknya, jika yang terbesit di hati adalah ajakan untuk beribadah kepada Allah,  berbuat baik, jauh dari riya, dan mendekatkan diri kepada Allah, maka yakin itu adalah suara hati yang merupakan petunjuk dan hidayah dari Allah sebagai kasih sayangnya kepada manusia.
Membentengi diri dari godaan dan tipu daya setan pada dasarnya adalah meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah, dan senantiasa membangun diri untuk mendekatkan diri kepada-Nya, berbuat baik, dan menjalankan perintahnya, serta menjauhi segala larangan-Nya.  
Penutup.
          Untuk dipakai sebagai pengingat agar tertarik dengan  penyampaian syiar tentang nilai-nilai keimanan, dalam Surat Az Zumar (QS.39) ayat 9  Allah berfirman :

أَمَّنۡ هُوَ قَـٰنِتٌ ءَانَآءَ ٱلَّيۡلِ سَاجِدً۬ا وَقَآٮِٕمً۬ا يَحۡذَرُ ٱلۡأَخِرَةَ وَيَرۡجُواْ رَحۡمَةَ رَبِّهِۦ‌ۗ قُلۡ هَلۡ يَسۡتَوِى ٱلَّذِينَ يَعۡلَمُونَ وَٱلَّذِينَ لَا يَعۡلَمُونَ‌ۗ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُوْلُواْ ٱلۡأَلۡبَـٰبِ 
Apakah orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.
           Demikian tulisan tentang cara membedakan suara hati dan bisikan setan berdasarkan rujukan dari hasil diagnosa psikoterapi Islam.  Mudah-mudahan bermanfaat untuk menangkal diri dari tipu daya dan godaan setan yang terkutuk. Wallahu ’alam bish-shawab.1
                                                 
Cimahi. 10 Zulhijjah 1431 Hijriyah
 (Diedit lagi tanggal 6 Nopember 2011)
Continue Reading...
 

www.widiakertapranata.com Copyright © 2009 Girlymagz is Designed by Bie Girl Vector by Ipietoon