INFO PELATIHAN KINERJA – 8a
(revisi yang di-upload February 7, 2013)
Upload February 23, 2013
Synopsis Lahirnya sebuah Gagasan :
UPAYA MEMBANGUNAN BANGSA DARI
KETERTINGGALAN DALAM BUDAYA KERJA
KETERTINGGALAN DALAM BUDAYA KERJA
Penulis : Widjaja Kartadiredja/Letkol. Purn.
Rujukan :
1. Buku panduan program pelatihan kinerja
2. Profil buku panduan program pelatihan kinerja
----------------------------------------------------------------------------
KATA PENGANTAR
Hendaknya
tulisan ini dimaknai sebagai “Surat Terbuka" yang ditujukan kepada mereka yang punya kepedulian
terhadap masa depan anak cucu pada generasi
mendatang terkait masalah mentalitas dan budaya kerja.
Teristimewa
surat terbuka ini ditujukan kepada
“Pejabat Publik” yang punya keterkaitan
kepentingan dengan masalah pembinaan sumberdaya manusia, diantaranya institusi/lembaga
:
1 Pemerintah Daerah.
1 Kementerian Pemuda
dan Olah Raga.
1 Organisasi Kepemudaan
& Mahasiswa.
1 Manajer HRM
Perusahaan.
1 Lembaga Donor Pengembangan
Kemanusiaan.
√
Tulisan ini berupa synopsis
(ulasan singkat) lahirnya sebuah gagasan
tentang perlunya membangun wawasan baru dalam bidang pembinaan SDM yang
landasan filosofinya diorientasikan pada masalah peningkatan kinerja dan
perbaikan etika kerja, yang kemudian
realisasinya perlu diwujudkan dalam Program Pelatihan Kinerja sebagai langkah
awal dalam upaya mengejar ketertinggalan dari bangsa-bngsa lain yang telah
maju.
----------------------------------------------------------------------------
PENJELASAN
SUBSTANSI MATERI
Dengan
Surat Terbuka ini kami sangat berharap
mendapatkan dukungan partisipasi dari kalangan publik terutama yang terkait
kepentingan bidang pembinaan SDM di negeri ini, karena tanpa dukungan
partisipasi kecil harapan gagasan dan program pelatihan ini bisa diwujudkan.
Inti dari materi pokok pelatihan kinerja
difokuskan pada penanaman pemahaman
tentang implementasi kebijakan sistem HRM berdasarkan hasil studi banding dengan sistem
Thomson CSF Cooperation, Perancis, dimana dengan adanya pemahaman ini akan
lahir perspektif baru dalam bidang pembinaan SDM, yang landasan
filosofinya diorientasikan pada masalah peningkatan kinerja dan perbaikan etika
kerja.
Sistem
ini tidak akan kontradiksi dengan sistem yang ada di bidang pembinaan SDM,
melainkan justru untuk menghidupkan kembali Sistem HRM dan menyempurnakan
kebijakan-kebijakan yang berpengaruh pada upaya peningkatan kinerja dan
perbaikan etika kerja, baik secara individu maupun secara lembaga.
Pelatihan
ini tidak dikomersilkan karena tujuannya untuk diabdikan bagi kepentingan
bangsa demi perbaikan generasi mendatang. Kecuali konpensasi untuk Pengajar
ditanggung oleh institusi/lembaga pengguna jasa training.
Kepada
calon peminat yang benar-benar tertarik dengan program pelatihan “in house
training” lebih lanjut dapat kami jelaskan secara detail lewat audiensi, untuk melihat bahwa program pelatihan ini benar-benar dapat
digunakan sebagai langkah awal terobosan dalam upaya “membangunkan bangsa dari
ketertinggalan dalam budaya kerja”.
Atas perhatian dan partisipasinya
sebelumnya diucapkan terima kasih. Salam
Penulis/Penggagas
SYNOPSIS ▼
A. Latar Belakang Pemikiran
1. Istilah “kinerja” yang bahasa sehari-harinya mengandung arti “hasil kerja”, adalah merupakan proses
budidaya dalam dunia kerja, atau tepatnya disebut “hasil proses budaya kerja”. Tinggi rendahnya nilai kinerja bisa dikaitkan
dengan nilai kemajuan suatu bangsa. Karenanya rendahnya tingkat kinerja suatu
bangsa, menunjukkan ciri ketertinggalan bangsa itu dari bangsa-bangsa lain yang
telah maju.
2. Yang dimaksud dengan “budaya kerja” adalah sikap mental atau perilaku dalam dunia
kerja yang landasan filosofinya ditujukan pada upaya peningkatan hasil kerja dan
perbaikan etika kerja, yang subjeknya
dapat berupa bangsa atau insitusi sebagai
lembaga, dan aparat atau tenaga kerja sebagai
individu.
3. Kenyataan yang tak bisa dipungkiri, bahwa siapa
pun warga negara yang masih merasa mencintai bangsa dan negaranya, akan merasa
prihatin terhadap kondisi bangsa saat ini yang dalam dunia kerja sangat jauh
tertinggal dibanding bangsa-bangsa lain yang telah maju. Seyogianya keprihatinan ini dapat memberikan dorongan kearah
lahirnya prakarsa untuk mengadakan upaya
perubahan.
4. Suatu keniscayaan yang wajib bangkit di
kalangan bangsa kita saat ini, adalah kemauan dan kreativitas positif untuk
membangun wawasan baru dalam bidang pembinaan sumberdaya manusia yang landasan
filosofinya diorientasikan pada masalah mentalitas dan budaya kerja, yang tujuan utamanya untuk membekali kesiapan generasi mendatang agar kehidupan mereka
menjadi lebih baik dari generasi sekarang.
pembekalan ini harus dilakukan lewat lintas generasi. Artinya dilakukan melalui pewarisan
nilai-nilai dari generasi ke generasi, karena pada dasarnya pembangunan mentalitas adalah penanaman nilai-nilai
positif menjadi sebuah budaya yang
prosesnya membutuhkan waktu jangka panjang.
Untuk tercapainya tujuan ke arah ini langkah awalnya harus dimulai sejak
sedini mungkin, tegasnya sejak sekarang, yang pelaksanaannya harus melibatkan pejabat publik dan keterlibatan kalangan
generasi muda.
B. Lahirnya Sebuah Gagasan
1. Penulis tergugah oleh pengalaman Penulis yang
pernah mempelajari sistem HRM di sebuah lembaga pelatihan di Perancis (yakni Thomson
CSF Cooperation) tahun 1992 khususnya tentang materi sistem penilaian kinerja. Dalam kondisi
bangsa yang semakin memprihatinkan pada beberapa dekade belakangan ini,
pengalaman tersebut mendorong lahirnya gagasan yang dapat dikembangkan dalam bentuk “program pelatihan kinerja” untuk diaplikasikan di semua regional
(Provinsi/Kabupaten/Kota) di negara kita dengan tema pokok dan bentuk
programnya telah dipaparkan tadi, yang realisasinya diwujudkan dalam bentuk
“Program Pelatihan kinerja”.
2. Program ini
sangat prospektif untuk dikembangkan dan dilaksanakan di lembaga-lembaga/institusi pemerintahan mau
pun di perusahaan.
∏ Materi pokoknya difokuskan pada Sistem Penilaian
Kinerja dimana sistem
penilaian kinerja merupakan bagian dari proses implementasi
kebijakan sistem
HRM. Secara mendasar finalisasi dari
rancangan sistem HRM Thomson CSF Cooperation (yang digunakan sebagai alat banding dalam
Buku Panduan) diutamakan
pada peletakan dasar yang mengarah pada pembenahan kebijakan sistem penggajian/upah dan pembinaan karir.
Dengan demikian, rancangan sistem yang dibuat akan mendorong pihak manajemen menciptakan ”reward system yang adil”, baik yang
terkait dengan masalah penggajian/upah atau pun masalah karir. Yang menjadi alat ukurnya adalah bobot pekerjaan yang ditetapkan dalam ”job requirement”, yang penggunaannya dalam penilaian
dikaitkan dengan kualifikasi performa, dan prestasi kerja. Itulah prinsip dasarnya.
Dalam pelatihan akan dipelajari cara membuat rancangan sistem
penilaian kinerja yang akan digunakan sebagai perangkat penilaian tenaga kerja dimana
dengan penggunaan sistem ini dalam jangka panjang akan membawa dampak positif pada upaya perbaikan mendalitas dan
budaya kerja.
C. Gambaran Persiapan
Program Pelatihan
1. Persiapan program pelatihan yang telah
dilakukan oleh Penulis selaku penggagas dan yang nantinya sekaligus akan bertidak
sebagai Pengajar, adalah :
a. Penulis telah menyiapkan materi pokok pelatihan
kinerja untuk digunakan dalam pelatihan singkat yang durasinya hanya 3 hari a’
5 jam, namun dilakukan secara
berkelanjutan tanpa dibatasi limit waktu karena tak terbatasnya luas wilayah
garapan yang sifatnya nasional.
b. Target yang ingin dicapai program pelatihan dalam
tahap 3 tahun pertama adalah sebanyak 1.800 peserta. Diantaranya 100 orang dari mantan peserta terbaik akan diambil untuk
dijadikan “kader pengajar” atau “tim
pengajar yang sifatnya mobile”.
c. Nantinya di bawah bimbingan Penulis yang
sekaligus sebagai Pengajar, kader pengajar ini harus dapat men-transfer ilmu
yang didapat dalam pelatihan lewat regional yang dibentuk di tiap Provinsi/Kabupaten/Kota,
yang pelaksanaanya didasarkan atas dukungan kebijakan dari Pemerintah Daerah minimal
yang terkait dengan maslah perijinan, tempat/fasilitas, atau kesediaan
Pemerintah Daerah untuk menyelenggarakan pelatihan dalam bentuk “in house
training”.
2. Materi pelatihan
dibuat secara rinci, sistematis dan mudah difahami, yaitu berupa :
1) “Buku Panduan Pelatihan Kinerja” (140 hal) untuk
pegangan
Peserta Pelatihan. 2) “Buku Presentasi
Pelatihan Kinerja” (120 hal), untuk pegangan Pengajar. Untuk keperluan pemasaran pelatihan, dibuat : 3) “Proposal
Umum Program Pelatihan Kinerja (24 hal).
4) “Profil Buku Panduan Program Pelatihan Kinerja” (32 hal).
D. Gambaran Pelaksanaan
Pelatihan
Gambaran
tentang pelaksanaan pelatihan dijelaskan
sebagai berikut :
1. Biaya
Pelatihan. Program Pelatihan akan dilaksanakan dalam bentuk in house training
(yaitu pelaksanaan pelatihan didasarkan
atas permintaan Lembaga/Institusi/Perusahaan), dengan kapasitas kelas 15
peserta, durasi pelatihan selama 3 (tiga) hari. Dana yang dibutuhkan jika program pelatihan ditangani oleh “lembaga berdiri sendiri” dengan biaya
kegiatan untuk tahap 3 tahun pertama mencapai Rp. 1,45 M (data tertuang
pada Naskah Proposal Umum Masalah
Pendanaan).
2. Dalam
proposal umum dijelaskan, jika kegiatan pelatihan dilaksanakan oleh lembaga
berdiri sendiri, maka biaya pelatihan ditetapkan Rp.
1.5 juta tiap peserta. Namun jika
dilaksanakan melalui “in house training” biaya penyelenggaraan pelatihan
menjadi tanggungan lembaga/institusi selaku pengguna jasa training, dengan konpensasi
dan biaya trnasportasi dan akomodasi Pengajar
sebesar antara Rp. 3 s/d 4,5 juta per-kelas a’ 15 peserta dalam 3
hari ditanggung oleh pengguna jasa training.
Biaya ini teramat murah, 70 s/d 80 prosent direduksi dari biaya yang seharusnya.
3. Keterangan dan data penting lainnya.
a. Penulis yang sekaligus akan bertindak sebagai Pengajar, dapat
melaksanakan pelatihan 4 kali dalam
sebulan dengan kapasitas kelas 15 Peserta, durasi pelatihan 3 hari. Dengan demikian dalam 1 bulan Pengajar/lembaga dapat men-train
trainee sebanyak 60 orang, dan dalam 1 tahun diperkirakan 600 orang, atau dalam
tahap 3 tahun pertama 1.800 orang. Kegiatan pelatihan ini akan dilaksanakan oleh Pengajar dengan kader atau
tim pengajar yang sifatnya “mobile” yang akan disiapkan sebelumnya.
b. Walaupun pelaksanaan
akan dilakukan melalui “in house training”, namun tidak menutup harapan jika adanya pemilik dana atau
lembaga donor yang ingin bekerja sama dalam penyelenggaraan pelatihan akan kami
sambut dengan baik, agar Program Pelatihan Kinerja dapat direalisasikan secara
luas dan merata di setiap regional di
Provinsi-provinsi/Kabupaten/Kota di wilayah Indonesia.
E. Peserta Pelatihan
1. Peserta pelatihan tidak menekankan
pada persyaratan akademis. Siapa saja karyawan Instansi Pemerintan dan
Perusahaan yang tugasnya di bidang SDM bisa menjadi peserta, walau pun diutamakan yang posisinya sebagai
“direct supervisor”, kecuali calon peserta yang bukan berasal dari Instansi dan Perusahaan. Karena itu Peserta pelatihan bisa berasal
dari: 1) Instansi pemerintah dan Perusahaan; 2)
Organisasi Kepemudaan; 3) Mahasiswa
sebagai calon pemimpin generasi mendatang tanpa membedakan asal Fakultas.
2. Gambaran selengkapnya tentang Program Pelatihan Kinerja, tertuang pada buku “Proposal Umum Program Pelatihan Kinerja” dan ”Profil Buku Panduan Pelatihan Kinerja”.
F. Manfaat mengikuti Program Pelatihan Kinerja
1. Manfaat yang akan didapat ada dua, yaitu
yang bersifat wawasan dan yang bersifat aplikatif. Yang
bersifat wawasan dibutuhkan oleh institusi/lembaga untuk adanya bahan masukan untuk
merumuskan kebijakan-kebijakan dalam sistem HRM dalam upaya meningkatkan
kualitas sumberdaya manusia yang berlandasan pada kebijakan manajemen yang
menganut “reward system yang adil”.
Dengan pengetahuan dan penguasaan yang bersifat aplikatif, akan
meningkatkan kualitas tenaga kerja secara individu, yang dalam proses jangka panjang
akan memberikan konstribusi dalam upaya perbaikan etika (etos) kerja ditingkat kelembagaan.
2.
Pelatihan dilakukan seminggu sekali dengan durasi 3 hari, dengan
kapasitas kelas 15 orang. Kalau
institusi/lembaga memiliki 6 satuan administrasi (tingkat Kabupaten atau Kota),
maka dalam 6 minggu akan dilatih sebanyak
6 x 15 orang = 90 orang. Mantan trainee
ini insya Allah cepat atau lambat akan membaw perubahan di lingkungan
regionalnya.
3.
Institusi/lembaga pengguna jasa training tidak akan banyak mengeluarkan
pengeluaran. Kebutuhan biaya diperuntukaan bagi : 1)
Makan siang, snack dan coffee
break bagi para peserta, 2) sewa ruangan kelas yang refresentatif (atau cukup
menggunakan fasilitas yang ada tanpa harus sewa, 3) falititas belajar (white board dan
perlengkapan belajar , 4)sound system, alat presentasi berupa in focus, dan 5) alat tulis,
sedangkan buku panduan dan bahan hand-out tanggung jawab Pengajar, 6) sertifikat
dikeluarkan oleh lembaga pengguna jasa training( ditanda tangan pihak lembaga
dan Pengajar).
4. Kompensasi Pengajar, termasuk transportasi dari
Bandung – ke kota tujuan p.p. dan akomodasi 3 hari ditanggung pengguna jasa training.
G.Skedul
& Materi Pokok Pelatihan Kinerja
Lama pelatihan 3 (tiga)
hari, Pk. 13.15 s/d 17.45 WIB, break 30 menit.
▌Hari pertama
Pokok Bahasan-1 (Tujuan
Pelatihan & Pengenalan Prfill HRM), 60 menit.
Pokok Bahasan-3 (Pengenalan Sistem Penilaian Kinerja), 75 menit.
Pembahasan Job Description (dan penetapan Job Requirement), berikut latihan cara membuatnya,
75
menit.
▌Hari kedua
Pokok Bahasan-4 (Menetapkan Faktor-faktor penilaian dalam
membuat Rancangan Sistem
Penilaian Kinerja), 60 menit. Mendesain Format Penilaian, 30 menit.
Pokok Bahasan-5 (Membuat Petunjuk Cara Mengisi Format Penilaian), 90 menit.
Pokok Bahasan-6 (Cara Melaksanakan Penilaian melalui Interview),
60 menit.
▌Hari ketiga
Pokok Bahasan-7 (Penggunaan Sistem Penilaian Kinerja yang
Multiguna), 30 menit.
Latihan membuat
“job description” & menetapkan “job requirement, 45 menit.
Pokok Bahasan-10, tukar waktu (Dokumentasi Format Penilaian hasil rancangan sistem untuk aplikasi). 30 menit.
Pokok Bahasan-8 (Peranan Manajer HRM /
Manajer Personlia), 30 menit.
Pokok Bahasan-9 (Penutup Materi),30
menit.
∏ Materi pelajaran penunjang dalam keilmuan lain jika diperlukan akan ditetapkan kemudian oleh oleh pengguna
jasa training yang biayanya tanggungan
user.
▼
H. Himbauan Partisipasi.
1111
Kepada yang berminat menyelenggarakan “in house trainig”, atau bentuk kerjasama
lainnya, maka dapat menghubungi kami melalui :
email : widiakertapranata@yahoo.co.id
atau khusus SMS ke : 0853 5261
3773; 0853 1508 0481; 0853 5190 3001; 0821 3049 632; 0821 1798 3181;
Kontak person : Widjaja Kartadiredja.
♣ Insya Allah Tuhan akan memberkahi siapa yang berbuat di jalan yang diridhai-Nya.
Amiin.
Bandung, 23 Februari 2013.
0 komentar:
Posting Komentar