Jumat, 27 Juli 2012

ISLAM DAN KESEHATAN-2


Penyakit Mematikan yang diyakini
Sebagai Siksa dari Allah
Disusun oleh  :   H. Widjaja Kartadiredja
 
Hadirin sidang Jum’at yang dirahmati Allah.
Dalam sebuah literatur yang dimuat dalam Buku Ensiklopedia Kemukjizatan Alqur’an dan Hadis dikemukakan, pada abad ke-14 terjadi wabah penyakit baru yang belum dikenal pada masa sebelumnya, yaitu wabah penyakit pes.  Oleh para peneliti penyakit ini diberi sebutan “black death” (kematian hitam) yang diyakini penyakit tersebut  sebagai siksa dan peringatan dari Allah. 
 Penyakit ini mewabah di kawasan  Asia Tengah dan IndiaPuncaknya terjadi pada tahun 1347 Masehi, dengan memakan korban 75 juta jiwa.  Penyakit itu kemudian menyebar ke benua Erapa, dan puncaknya wabah di Eropa terjadi pada abad ke-17, tepatnya tahun 1630 Masehi,  yang memakan korban 2/3 dari seluruh penduduk Eropa.  Anehnya wabah penyakit ini sewaktu-waktu mereda dan kemudian hilang.
    Pada waktu itu di berbagai tempat di belahan bumi telah terjadi kerusakan moral dengan berbagai aspeknya yang sangat merajalela, tidak terkecuali di Negara-negara Islam.  Penyebabnya adalah karena melimpahnya harta kekayaan dan kemewahan, banyaknya industri musik dan minuman keras, yang membawa kearah pergaulan bebas, di mana dunia Barat pada waktu itu menganut ajaran kebebasan individu.  
    Dengan maraknya perbuatan maksiat di bebagai tempat dan penyimpangan perilaku seksual akibat kehidupan yang bebas, maka wabah penyakit baru itu makin meluas di Eropa.  Dengan besarnya jumlah kematian akibat  wabah ini, penyakit ini benar-benar sangat ditakuti,  dan diyakini sebagai siksa dari Allah.  Itulah gambaran tentang hukum sebab dan akibat yang ditimbulkan oleh kerusakan moral di mana Allah memberinya peringatan dengan penyakit yang sangat mengerikan. 
    Di abad terakhir ini pun penyakit yang sangat mengerikan telah ditemukan.  Pada tahun 2008,  sebuah situs internet di  Amerika mempublikasikan hasil penelitian yang berkaitan dengan penyakit akibat perilaku penyimpangan seksual, yakni oseksual dan lesbian, termasuk dalam hal ini adalah perilaku sodomi. Semuanya oleh para peneliti disebut sebagai ”Luthiyin”, maksudnya penyakit Kaum Nabi Lut a.s. yang diberitakan dalam Alqur’an.    
    Perilaku ini bukan hanya sekadar     penyimpangan seksual, melainkan dengan perilaku ini justru Allah melaknatnya dengan ditimpakannya penyakit sebagai siksa, akibat perbuatan yang menodai martabat dan fitrah manusia sebagai makhluk yang paling sempurna  yang diciptakan-Nya di alam ini.
     Kaum Muslimin umumnya sudah mengenal penyakit kaum Nabi Lut. Kaum Nabi Lut tidak mau menerima seruannya untuk bertakwa kepada Allah dan menghentian perbuatan keji yang dilakukakannya, yaitu perbuatan homosekdual,   yang  akhirnya Nabi Lut dan keluarganya  terusir dari negerinya.  Tapi kemudian Allah menyelamatkan Nabi Lut dan keluarganya, kecuali isterinya.   Maka kaum Nabi Lut, termasuk isterinya yang ditinggalkan, dibinasakan oleh Allah dengan dibalikkannya kota tempat tinggal mereka, lalu dihujani dengan hujan batu yang terbakar.
    Dalam Surat Asy-Syu’araa’ (QS.26) ayat 165-173, diceritakan dialog antarta Nabi Lut dengan kaumnya fasiq itu sebagai berikut : 




0 komentar:

Posting Komentar

 

www.widiakertapranata.com Copyright © 2009 Girlymagz is Designed by Bie Girl Vector by Ipietoon