Senin, 11 Maret 2013

NILAI-NILAI RELIGI ( 11 )


BAHAN BACAAN KELUARGA
PENGANTAR BAHASA INDONESIA
 

Nilai-nilai Religi
Disajikan  untuk bahan kontemplasi & penanamanan
nilai-nilai keimanan,  dimuat di Blog/Website
Penulis :   H. W idjaja Kartadiredja

DR. Aidh bin Abdullah Al Qurni, pengarang buku terlaris di Timur Tengah, “Laa Tahzan”, berkata :  “Membaca buku-buku keislaman dapat menebalkan keimanan, karena buku merupakan pelajaran yang paling besar, peringatan yang paling agung, pencegah kemungkaran yang paling efektif, dan perintah yang paling bijak”.
                Lewat tulisan ini, yang terinspirasi dari sebuah buku bermutu sebagai sumber rujukan, terlampir, dengan senang hati saya berikan kepada yang senang baca, secara cuma-cuma, mudah-mudahab berkenan menerimanya dan ada manfaatnya.
                                                                                                                        Penulis,
                Cimahi, 10 Zulhijjah 1431. 
 
CARA MEMBEDAKAN
SUARA HATI DAN BISIKAN SETAN
Sumber rujukan :
Kemukjizatan Psikoterapi Islam dalam literatur
Ensiklopedia Mukjizat Alqur’an dan Hadits

Pengaruh setan terhadap manusia.
Meyakini adanya pengaruh setan terhadap manusia adalah bagian dari iman, yakni percaya kepada yang ghaib.  Hampir semua ayat Alqur’an dan Hadits-hadits Nabi, bertendensi menjelaskan tentang keberadaan setan sebagai musuh manusia yang nyata, yang akan  menyesatkan manusia dari jalan yang lurus.
Isi yang akan dipaparkan dalam tulisan ini ialah cara setan menggoda manusia dengan membisikkan kejahatan di dalam dada namusia. Sumber rujukan yang digunakan dalam tulisan ini ialah literatur yang berupa hasil diagnosa psikoterapi Islam yang dimuat dalam buku Enseklopedia Mukjizat Alqur’an dan Hadits
Menurut paparan dalam literatur tersebut, setan menggoda manusia dengan menggunakan suara hati yang disamarkan dengan bisikan kejahatannya yang disebut dengan ”bisikan setan”.  Setan akan selalu mencari kelengahan manusia untuk digelincirkan dari jalan yang lurus melalui bisikannya, agar manusia menjadi sekutunya yang kelak akan bersama-sama setan menjadi penghuni neraka jahanam.  
Iblis membangkang terhadap perintah Allah.
Alqur’an memberitakan asal mula Iblis diberi tangguh hingga hari dibangkitkan untuk menyesatkan manusia, antara lain diterangkan dalam Surat Al Israa’ (QS.17) ayat 61-62 dan Surat Al A’raaf (QS. 7) ayat 11, 12 dan 16. Yaitu, tatkala Allah memerintahkan para malaikat untuk sujud kepada Adam, semua malaikat sujud, kecuali Iblis karena ia merasa lebih mulia dari pada Adam yang asal kejadiannya diciptakan dari tanah dan Iblis diciptakan dari api.  Dengan kesombongannya Iblis pun berkata (berikrar) dihadapan Allah akan menyesatkan  semua keturunan Adam hingga hari kiamat, kecuali sebagian kecil diantara mereka (yaitu yang termasuk dalam golongan orang-orang yang ihlas).
Bagaimana jawaban Allah terhadap Iblis, diterangkan dalam Surat Al Israa’ (QS. 17) ayat 63 :
قَالَ ٱذۡهَبۡ فَمَن تَبِعَكَ مِنۡهُمۡ فَإِنَّ جَهَنَّمَ جَزَآؤُكُمۡ جَزَآءً۬ مَّوۡفُورً۬ا
Artinya : Tuhan berfirman: "Pergilah (kamu), tapi barangsiapa di antara mereka yang mengikuti kamu, Maka Sesungguhnya neraka Jahanamlah balasanmu semua, sebagai pembalasan yang cukup.                                                          
Lalu dalam ayat 64 dari surat yang sama Allah berfirman :


وَٱسۡتَفۡزِزۡ مَنِ ٱسۡتَطَعۡتَ مِنۡہُم بِصَوۡتِكَ وَأَجۡلِبۡ عَلَيۡہِم بِخَيۡلِكَ وَرَجِلِكَ وَشَارِكۡهُمۡ فِى ٱلۡأَمۡوَٲلِ وَٱلۡأَوۡلَـٰدِ وَعِدۡهُمۡ‌ۚ وَمَا يَعِدُهُمُ ٱلشَّيۡطَـٰنُ إِلَّا غُرُورًا 
Artinya :  Dan ajaklah orang-orang diantara mereka yang kamu (iblis) sanggup  mengajaknya  dengan suaramu (yang memukau), dan kerahkanlah pasukanmu terhadap mereka, yang berkuda dan yang berjalan kaki,  dan  bersekutulah dengan mereka pada harta dan anak lalu beri janjilah mereka.  Padahal setan itu hanya menjajikan tipuan belaka kepada mereka”.                                                        
          Maksud ayat ini Allah memberi tangguh kepada Iblis untuk menyesatkan manusia dengan segala tipu dayanya.  Akan tetapi segala tipu daya setan  itu tidak akan mempan terhadap orang-orang yang benar-benar beriman, seperti dijelaskan dalam firman Allah berikut ini :  
إِنَّ عِبَادِى لَيۡسَ لَكَ عَلَيۡهِمۡ سُلۡطَـٰنٌ۬‌ۚ وَكَفَىٰ بِرَبِّكَ وَڪِيلاً۬ 
Sesungguhnya (terhadap) hamba-hamba-Ku, kamu (iblis) tidak dapat berkuasa atas mereka. dan cukuplah Tuhan-mu sebagai Penjaga" (QS. 17 : 65)
Bisikan setan dalam dada manusia.
          Apa yang dipaparkan di atas, dimana setan adalah musuh manusia yang nyata, merupakan masalah yang ghaib.  Demikian pula segala tipu dayanya untuk menyesatkan manusia agar kelak bersama-sama setan menjadi penghuni neraka, bersifat ghaib, dimana tipu daya tersebut hanya bisa ditangkal dengan kekuatan iman dan perlindungan Allah.
          Dalam Surat An Naas, manusia diperintahkan Allah untuk memohon perlindungan kepada-Nya dari bisikan setan, yang  meniupkan bisikan kejahatan dalam dada manusia. Pertanyaan yang sangat mendasar yang harus dikemukakan,  seperti apa bisikan setan itu, dan bagaimana proses terjadinya?”.  Jawaban pertanyaan ini sangat penting diketahui oleh setiap orang, sebab setiap saat  setan membisikan kejahatan dalam dada manusia tanpa diketahui bentuknya.  Namun kalau manusia lemah dalam menangkalnya, akibatnya  manusia akan tergelincir ke dalam kesesatan, kerugian dan kebinasaan.
Kunci jawaban yang harus kita pegang, bahwa bisikan setan yang dihembuskan dalam dada manusia itu sangat rahasia, atau tersamar, sehingga  bisikan itu seolah-olah suara hati yang muncul dari dalam pikiran seseorang tatkala tengah memikirkan sesuatu namun dengan hati yang lengah mengingat Allah.  Dengan demikian, setan menggunakan suara hati yang disamarkan dengan tipu dayanya, seolah-olah suara itu datangnya dari pikrannya sendiri, padahal suara itu adalah bisikan setan. 
Bagaimana proses terjadinya suara setan itu?
Proses terjadinya bisikan setan dapat diterangkan sebagai berikut : Ketika seseorang tengah memikirkan sesuatu, atau mencari ide-ide, alasan-alasan yang terkait dengan suatu masalah,  dimana keadaannya dimungkinkan adanya intervensi dari setan melalui celah-celah  kelalaian manusia, orang itu akan mendengar seolah-olah ada suara dalam pikirannya.  Dengan suara itu lalu ia mengucapkannya dengan lisannya, atau mengambil tindakan sesuai dengan apa yang diperintahkan dalam suara yang ia dengar dalam pikirannya.  Ini yang biasa disebut suara hati.  Di sini harus benar-benar diingat, bahwa tidak selalu suara hati itu berasal dari dalam  pikirannya, bisa jadi karena tipuan setan, suara itu disamarkan seolah-olah keluar dari pikirannya sendiri padahal itu adalah bisikan setan. 
Kata “ajaklah” dalam Surat Al Israa’ ayat 64 tadi mengandung makna “hasutan”, dan  kata “suara” merupakan sarana lahiriah yang digunakan dalam tipu daya setan sehingga suara setan yang berasal dari bisikan tadi diyakini sebagai suara hati dari orang yang mendapat tipu daya setan. 
Tiga macam ajakan/hasutan setan.
          Menurut diagnosa berdasarkan ayat Alqur’an, ada tiga macam ajakan/hasutan setan yang dibisikkan dalam dada manusia, yaitu : 
1)    pikiran negatif/jahat.  
2)    pikiran kotor/keji.
3)  ucapan palsu atas asma Allah tentang sesuatu di luar pengetahuan manusis (contoh, mengharamkan yang dihalalkan Allah).
          Ayat yang menyebutkan tentang ide-ide atau pikiran yang timbul dari suara tersebut (hasutan setan) antara lain firman Allah dalam Surat Al Baqarah (QS.2) ayat 169 :
إِنَّمَا يَأۡمُرُكُم بِٱلسُّوٓءِ وَٱلۡفَحۡشَآءِ وَأَن تَقُولُواْ عَلَى ٱللَّهِ مَا لَا تَعۡلَمُونَ       “Sesungguhnya setan itu merintahkan kalian berbuat jahat dan keji, dan mengatakan  sesuatu atas asma Allah yang kalian tidak ketahui”.
Bisikan setan yang mengandung tiga macam ajakan atau hasutan itu sasarannya adalah semua anak cucu Adam pada semua tingkatan usia, yaitu mulai dari kanak-kanak yang sudah punya daya nalar sampai dewasa, mulai dewasa sampai usia lanjut, mulai usia lanjut hingga akhir hayat. 
Setiap saat setan mencari peluang untuk menggoda manusia dengan bisikannya, disesuailan  dengan tingkat kematangan daya nalarnya.
Oleh karena itu, untuk membentengi diri dari tipudaya setan, satu-satunya jalan ialah dengan senantiasa memelihara dan meningkatkan keimanan dan ketakwaan, mendekatkan diri kepada Allah, dan mohon perlidungan-Nya agar dijauhkan dari godaan setan.
Untuk mengetahui bagaimana setan memasang perangkap tipudayanya kepada manusia, diberikan contoh sederhana sebagai berikut :  Misalnya setan akan mengajarkan atau menanamkan ‘sifat dengki’ dan ‘kufur nikmat’ kepada manusia, setan akan mebisikan kata-kata kepada orang yang menjadi sasarannya :  Lihat tuh tetanggamu, dia punya segalanya, sedangkan kamu tidak punya apa-apa”. Maka saat itulah setan tengah menanamkan sifat dengki dan kufur nikmat kepada orang tersebut. .   
Banyak sekali contoh serupa tipu daya setan dalam kehidupan sehari-hari, yang tidak disadari atau tidak diketahui, bahwa sesungguhnya itu semua merupakan  ”intervensi tipu daya setan dalam hati manusia” untuk menanamkan tiga jenis ajakan/hasutan yang akan menggelincirkan manusia dari jalan yang lurus.  
Ajakan atau hasutan yang dibisikkan setan dalam dada atau dalam hati manusia tidak selalu harus bersifat langsung, akan tetapi dapat juga melalui media atau sarana perantara.  Salah satu contoh sarana perantara yang digunakan, diantaranya berupa televisi yang menayangkan cerita-cerita film atau cerita sinetron.  Dalam kenyataan tidak sedikit cerita dalam tayangan tersebut yang kurang menjaga masalah nilai-nilai ahlak dan moral.  Banyak ”even-even negatif” yang ditayangkan yang membuat keprihatinan kita dari segi ahlak dan moral, dan bahkan agama, diantaranya tentang :  hubungan di luar nikah, wanita hamil tanpa suami, penipuan, pencurian, penganiayaan, pembunuhan dan lain-lian, yang terkadang even-even tersebut tidak disertai dengan solusinya atau hukuman terhadap pelakunya dalam cerita.
Kalau dikaitkan dengan (teori) intervensi tipudaya setan yang sedang kita bahas dalam tulisan ini, tayangan cerita seperti itu tak ubahnya seperti bisikan setan yang divisualisasikan dalam bentuk tayangan, yang eksesnya dapat merusak pembinaan di bidang ahlak dan moral. Karenanya sudah selayaknya, produser, sutradara dan pemeran cerita mempunyai rasa kewajiban moral bagi kepentingan masyarakat, sejalan dengan kepentingan tayangan untuk menghibur masyarakat, yang pada dasarnya sesungguhnya misi hiburan tersebut adalah sebagai alat komersialisasi bagi produser televisi.
          Kalau dikaitkan dengan (teori) intervensi tipudaya setan, maka tayangan seperti itu dapat diibaratkan sebagai bisikan setan yang divisualisasikan dalam bentuk tayangan, yang dengan mentah-mentah harus diterima oleh jutaan penonton tanpa menyadari ekses buruk yang ditimbulkannya.  Karena itu penonton harus benar-benar dapat memilah-milah mana cerita yang baik dan mana yang harus dihindari.   
Dengan demikian, dapat kita katakan bahwa sarana perantara yang menyajikan tayangan negatif seperti itu merupakan lahan yang subur bagi setan untuk melaksanakan tipudayanya dalam bidang ahlak dan  moral, yang dapat mempengaruhi mentalitas anak bangsa secara tersamar, dimana masyarakat penonton sendiri tidak menyadari akan ekses buruk yang ditimbulkannya.
Bagaimana cara membedakan suara hati dan bisikan setan.   
Pertanyaan berikutnya, bagaimana cara membedakan suara hati dan bisikan setan? Di atas  sudah dijelaskan bahwa tipuan setan itu berkisar pada tiga macam pikiran, dimana jika tipuan itu ditaati akan menimbulkan murka Allah dan membawa kesesatan, kerugian dan kebinasaan.  Sebaliknya, jika suara hati itu berisi hal-hal yang bakal mendapatkan ridha Allah seperti yang berkaitan dengan masalah ibadah, berbuat baik, mencari jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah, tidak  riya, itu semua adalah ciri-ciri bahwa suara hati itu benar.  Atau lebih tepatnya disebut sebagai suara hati nurani, dimana suara ini berasal dari nur ilahi sebagai hidayah dan kasih sayang Allah kepada manusia. 
Jadi untuk dapat membedakan suara hati dengan bisikan setan, seseorang harus dapat mengantisipasi  keyakinan hatinya yang timbul dari pikirannya melalui  ciri-ciri suara hati dan ciri-ciri bisikan setan seperti yang diterangkan di atas.    
Reaksi manusia terhadap bisikan setan.
Reaksi manusia terhadap bisikan setan ada dua golongan. 
Golongan Pertama, orang-orang yang meyakini penuh bahwa suara hati itu (yang sesumgguhnya berasal dari bisikan setan)  bersumber dari dirinya  sendiri.  Mereka mengangap bahwa diri mereka sangat cerdas dan mempunyai kemampuan untuk menganalisis berbagai permasalahan yang orang lain tidak dapat mencapainya, walau pun menyimpang dari petunjuk Allah.  Orang-orang dalam kelompok ini sama halnya dengan mentaati dan melaksanakan  tipuan setan.
Golongan Kedua, adalah orang-orang yang menganggap dan bahkan meyakini, bahwa ide-ide yang muncul dalam pikirannya itu tidak benar.   Karenanya. Mereka tidak mengikuti ide atau melak-sanakan bisikan-bisikan itu, dan diyakini itu sebagai tipuan setan.
Allah menegaskan adanya kedua kelompok ini dalam firman-Nya sebagai berikut :
فَرِيقًا هَدَىٰ وَفَرِيقًا حَقَّ عَلَيۡہِمُ ٱلضَّلَـٰلَةُ‌ۗ إِنَّهُمُ ٱتَّخَذُواْ ٱلشَّيَـٰطِينَ أَوۡلِيَآءَ مِن دُونِ ٱللَّهِ وَيَحۡسَبُونَ أَنَّہُم مُّهۡتَدُونَ 
“Sebahagian diberi-Nya petunjuk dan sebahagian lagi telah pasti kesesatan bagi mereka. Sesungguhnya mereka menjadikan setan-setan pelindung (mereka) selain Allah, dan mereka mengira bahwa mereka mendapat petunjuk”. (QS.7 : 30).
Membentengi diri dari godaan dan bisikan setan.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk membentengi diri dari godaan dan bisikan setan.  
Pertama.  Ini yang paling utama, yaitu iman harus senantiasa terpelihara . Semakin sempurna tingkat keimanan, maka akan samakin  punya kemampuan menangkal godaan dan bisikan setan.  Dalam Surat An-Nahl (Q.S. 16) ayat 99-100 Allah befirman : “Sesungguhnya setan itu tidak ada kekuasaan baginya atas orang-orang yang beriman dan atas orang-orang yang bertawakal kepada Tuhannya. Kekuasaannya hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah”.
Kedua.  Harus senantiasaa menyadari, bahwa tidak selalu suara hati itu benar (berasal dari diri manusia), akan tetapi bisa jadi bisikan setan yang terkutuk.  Disamping itu,  harus diyakini, bahwa Allah Swt tidak akan menghisab karena adanya bisikan (hasutan) setan, melainkan Allah akan menghisab terhadap reaksi dari hasutan itu, apakah ia menghindari atau justru melaksanakannya. Manusia diperintahkan Allah untuk tidak mentaati bisikan (hasutan-hasutan setan), seperti firman Allah dalam Surat Al Baqarah  (QS,2) ayat 168 :

يَـٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ كُلُواْ مِمَّا فِى ٱلۡأَرۡضِ حَلَـٰلاً۬ طَيِّبً۬ا وَلَا تَتَّبِعُواْ خُطُوَٲتِ ٱلشَّيۡطَـٰنِ‌ۚ إِنَّهُ ۥ لَكُمۡ عَدُوٌّ۬ مُّبِينٌ 

“Dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; Karena Sesungguh-nya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu"                               
Bisikan setan adalah ibarat tempat setan melangkah.  Jalan itu dipenuhi dengan keinginan-keinginan negatif, kebohongan, kedengkian, penipuan, dan lain-lain yang seratus persen betentangan dengan petunjuk Allah.  Allah melarang manusia untuk mengikuti langkah setan, sebab itu merupakan jalan kemurkaan Allah, kerugian, penderitaan, penyesalan, dan kebinasaan.
Ketiga. Harus senantiasa waspada terhadap kemungkinan hasutan setan, sebab setiap saat setan  mencari kelengahan manusia untuk digoda.  Seseorang harus-terus menerus dalam hidupnya mambangun diri dan melakukan perbuatan yang membuat dirinya dekat dengan Allah.
Sebaliknya jika seseorang meninggalkan kewaspadaannya dan tidak memohon perlindungan kepada Allah dari godaan setan, maka setan akan semakin kuat  melancarkan bisikannya ke dalam dada manusia hingga menjadikan setan sebagai pemimpinnya selain Allah. 
Kesimpulan.
          Dalam kehidupan sehari-hari, setiap detiknya manusia tidak akan pernah terlepas dari intervensi tipu daya setan dalam hatinya jika hati dalam keadaan lengah dari mengingat Allah.  Tipu daya setan itu akan berwujud  bisikan setan yang disamarkan  dengan suara hati yang seolah-olah suara itu datang dari pikirannya sendiri. Padahal yang sesungguhnya suara itu bukan dari pikirannya sendiri, akan tetapi dengan tipu daya setan yang sangat tersamar, suara itu sesungguhnya adalah bisikas setan.
Manusia harus bisa membedakan suara hati dan bisikan setan yang akan menyesatkan hati manusia dari jalan yang lurus.  Dengan memahami bahwa jika suara yang muncul adalah fikiran-fikiran yang berbahaya, kotor dan keji,  dan jauh dari petunjuk Allah, maka harus diyakini bahwa suara itu berasal dari setan yang terkutuk.   Sebaliknya, jika yang terbesit di hati adalah ajakan untuk beribadah kepada Allah,  berbuat baik, jauh dari riya, dan mendekatkan diri kepada Allah, maka yakin itu adalah suara hati yang merupakan petunjuk dan hidayah dari Allah sebagai kasih sayangnya kepada manusia.
Membentengi diri dari godaan dan tipu daya setan pada dasarnya adalah meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah, dan senantiasa membangun diri untuk mendekatkan diri kepada-Nya, berbuat baik, dan menjalankan perintahnya, serta menjauhi segala larangan-Nya.  
Penutup.
          Untuk dipakai sebagai pengingat agar tertarik dengan  penyampaian syiar tentang nilai-nilai keimanan, dalam Surat Az Zumar (QS.39) ayat 9  Allah berfirman :

أَمَّنۡ هُوَ قَـٰنِتٌ ءَانَآءَ ٱلَّيۡلِ سَاجِدً۬ا وَقَآٮِٕمً۬ا يَحۡذَرُ ٱلۡأَخِرَةَ وَيَرۡجُواْ رَحۡمَةَ رَبِّهِۦ‌ۗ قُلۡ هَلۡ يَسۡتَوِى ٱلَّذِينَ يَعۡلَمُونَ وَٱلَّذِينَ لَا يَعۡلَمُونَ‌ۗ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُوْلُواْ ٱلۡأَلۡبَـٰبِ 
Apakah orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.
           Demikian tulisan tentang cara membedakan suara hati dan bisikan setan berdasarkan rujukan dari hasil diagnosa psikoterapi Islam.  Mudah-mudahan bermanfaat untuk menangkal diri dari tipu daya dan godaan setan yang terkutuk. Wallahu ’alam bish-shawab.1
                                                 
Cimahi. 10 Zulhijjah 1431 Hijriyah
 (Diedit lagi tanggal 6 Nopember 2011)
Continue Reading...

Kamis, 21 Februari 2013

UPAYA MEMBANGUNKAN BANGSA DARI KETERTINGGALAN DALAM BUDAYA KERJA (REVISI)



INFO PELATIHAN KINERJA – 8a
(revisi yang di-upload  February 7, 2013)
    Upload February 23,  2013
    Synopsis Lahirnya sebuah Gagasan :
UPAYA MEMBANGUNAN BANGSA DARI
 KETERTINGGALAN DALAM BUDAYA KERJA
Penulis : Widjaja Kartadiredja/Letkol. Purn.

Rujukan :
1. Buku panduan program pelatihan kinerja
2. Profil buku panduan program pelatihan kinerja
----------------------------------------------------------------------------
KATA PENGANTAR
Hendaknya tulisan ini dimaknai sebagai “Surat Terbuka"  yang ditujukan kepada mereka yang punya kepedulian terhadap masa depan anak cucu pada  generasi mendatang terkait masalah mentalitas dan budaya kerja.  
Teristimewa surat terbuka ini ditujukan kepada                                                                                                                  “Pejabat Publik” yang punya keterkaitan kepentingan dengan masalah pembinaan sumberdaya manusia, diantaranya institusi/lembaga :
1  Pemerintah Daerah.
1  Kementerian Pemuda dan Olah Raga.
1  Organisasi Kepemudaan & Mahasiswa.
1  Manajer HRM Perusahaan.
1  Lembaga Donor Pengembangan Kemanusiaan.
   Tulisan ini berupa  synopsis (ulasan singkat)  lahirnya sebuah gagasan tentang perlunya membangun wawasan baru dalam bidang pembinaan SDM yang landasan filosofinya diorientasikan pada masalah peningkatan kinerja dan perbaikan etika kerja,  yang kemudian realisasinya perlu diwujudkan dalam Program Pelatihan Kinerja sebagai langkah awal dalam upaya mengejar ketertinggalan dari bangsa-bngsa lain yang telah maju.  
    Dengan synopsis ini diharapkan pembaca dapat memahami urgensi dan nait baik penggagas untuk mewujudkan gagasan ini,  yang untuk pelaksanaannya diperlukan partisipsi dari berbagai kalangan yang punya keterkaitan  dengan kepentingan pembangunan sumberdaya manusia.
  Pelatihan akan dilaksanakan dalam bentuk “in house training”.  Jika Anda tertarik dengan program pelatihan ini, hubungi kami melalui kontak person yang tertera pada kolom Himbauan Partisipasi  di akhir halaman.  Kami bisa datang untuk menjelaskan lebih detail lewat audiensi. Atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
----------------------------------------------------------------------------
PENJELASAN SUBSTANSI MATERI
       Dengan Surat Terbuka ini  kami sangat berharap mendapatkan dukungan partisipasi dari kalangan publik terutama yang terkait kepentingan bidang pembinaan SDM di negeri ini, karena tanpa dukungan partisipasi kecil harapan gagasan dan program pelatihan ini bisa diwujudkan.  
      Inti dari materi pokok pelatihan kinerja difokuskan pada penanaman pemahaman tentang implementasi kebijakan sistem HRM  berdasarkan hasil studi banding dengan sistem Thomson CSF Cooperation, Perancis, dimana dengan adanya pemahaman ini akan lahir  perspektif baru dalam bidang pembinaan SDM, yang landasan filosofinya diorientasikan pada masalah peningkatan kinerja dan perbaikan etika kerja.
      Sistem ini tidak akan kontradiksi dengan sistem yang ada di bidang pembinaan SDM, melainkan justru untuk menghidupkan kembali Sistem HRM dan menyempurnakan kebijakan-kebijakan yang berpengaruh pada upaya peningkatan kinerja dan perbaikan etika kerja, baik secara individu maupun secara lembaga.
       Pelatihan ini tidak dikomersilkan karena tujuannya untuk diabdikan bagi kepentingan bangsa demi perbaikan generasi mendatang. Kecuali konpensasi untuk Pengajar ditanggung oleh institusi/lembaga pengguna jasa training.
       Kepada calon peminat yang benar-benar tertarik dengan program pelatihan “in house training” lebih lanjut dapat kami jelaskan secara detail lewat audiensi, untuk melihat  bahwa program pelatihan ini benar-benar dapat digunakan sebagai langkah awal terobosan dalam upaya “membangunkan bangsa dari ketertinggalan dalam budaya kerja”.
      Atas perhatian dan partisipasinya sebelumnya diucapkan terima kasih.   Salam Penulis/Penggagas
SYNOPSIS  

A.  Latar Belakang Pemikiran
1.  Istilah “kinerja” yang bahasa sehari-harinya  mengandung arti  “hasil kerja”, adalah merupakan proses budidaya dalam dunia kerja, atau tepatnya disebut “hasil proses budaya kerja”.  Tinggi rendahnya nilai kinerja bisa dikaitkan dengan nilai  kemajuan suatu bangsa.  Karenanya rendahnya tingkat kinerja suatu bangsa, menunjukkan ciri ketertinggalan bangsa itu dari bangsa-bangsa lain yang telah maju.
2.  Yang dimaksud dengan “budaya kerja”  adalah sikap mental atau perilaku dalam dunia kerja yang landasan filosofinya ditujukan pada upaya peningkatan hasil kerja  dan perbaikan etika kerja, yang  subjeknya dapat berupa bangsa atau insitusi sebagai lembaga, dan aparat atau tenaga kerja sebagai individu.
3.  Kenyataan yang tak bisa dipungkiri, bahwa siapa pun warga negara yang masih merasa mencintai bangsa dan negaranya, akan merasa prihatin terhadap kondisi bangsa saat ini yang dalam dunia kerja sangat jauh tertinggal dibanding bangsa-bangsa lain yang telah maju. Seyogianya  keprihatinan ini dapat memberikan dorongan kearah lahirnya prakarsa untuk  mengadakan upaya perubahan.
4.   Suatu keniscayaan yang wajib bangkit di kalangan bangsa kita  saat ini, adalah kemauan dan kreativitas positif  untuk  membangun wawasan baru dalam bidang pembinaan sumberdaya manusia yang landasan filosofinya diorientasikan pada masalah mentalitas dan budaya kerja, yang  tujuan utamanya untuk membekali kesiapan generasi mendatang agar kehidupan mereka menjadi lebih baik dari generasi sekarang.   pembekalan ini harus dilakukan lewat lintas generasi.  Artinya dilakukan melalui pewarisan nilai-nilai dari generasi ke generasi, karena pada dasarnya pembangunan  mentalitas adalah penanaman nilai-nilai positif  menjadi sebuah budaya yang prosesnya membutuhkan waktu jangka panjang.  Untuk tercapainya tujuan ke arah ini langkah awalnya harus dimulai sejak sedini mungkin, tegasnya sejak sekarang, yang pelaksanaannya harus  melibatkan pejabat publik dan keterlibatan kalangan generasi muda.
B.  Lahirnya Sebuah Gagasan
1.  Penulis tergugah oleh pengalaman Penulis yang pernah mempelajari sistem HRM di sebuah lembaga pelatihan di Perancis (yakni Thomson CSF Cooperation)   tahun 1992 khususnya tentang materi sistem penilaian kinerja. Dalam kondisi bangsa yang semakin memprihatinkan pada beberapa dekade belakangan ini, pengalaman tersebut mendorong lahirnya gagasan  yang dapat dikembangkan dalam bentuk  “program pelatihan kinerja” untuk   diaplikasikan di semua regional (Provinsi/Kabupaten/Kota) di negara kita dengan tema pokok dan bentuk programnya telah dipaparkan tadi, yang realisasinya diwujudkan dalam bentuk “Program Pelatihan kinerja”. 
2. Program ini sangat prospektif untuk dikembangkan dan dilaksanakan  di lembaga-lembaga/institusi pemerintahan mau pun di perusahaan.  
    Materi pokoknya difokuskan pada Sistem Penilaian Kinerja dimana sistem penilaian kinerja merupakan bagian dari proses implementasi kebijakan sistem HRM.  Secara mendasar finalisasi dari rancangan sistem HRM  Thomson CSF  Cooperation (yang digunakan sebagai alat banding dalam Buku Panduan) diutamakan pada peletakan dasar yang mengarah pada pembenahan kebijakan sistem penggajian/upah  dan pembinaan karir.
Dengan demikian, rancangan sistem yang dibuat akan mendorong pihak manajemen menciptakan ”reward system yang adil, baik yang terkait dengan masalah penggajian/upah atau pun masalah karir.  Yang  menjadi alat ukurnya adalah bobot pekerjaan yang ditetapkan dalam ”job requirement”, yang penggunaannya dalam penilaian dikaitkan dengan kualifikasi  performa, dan prestasi kerja.  Itulah prinsip dasarnya.
 Dalam pelatihan akan dipelajari cara membuat rancangan sistem penilaian kinerja yang akan digunakan sebagai perangkat penilaian tenaga kerja dimana dengan  penggunaan sistem ini  dalam jangka panjang akan membawa dampak  positif pada upaya perbaikan mendalitas dan budaya kerja. 
C. Gambaran Persiapan Program Pelatihan
1.  Persiapan program pelatihan yang telah dilakukan oleh Penulis selaku penggagas dan yang nantinya sekaligus akan bertidak sebagai Pengajar, adalah :
a.  Penulis telah menyiapkan materi pokok pelatihan kinerja untuk digunakan dalam pelatihan singkat yang durasinya hanya 3 hari a’ 5 jam, namun  dilakukan secara berkelanjutan tanpa dibatasi limit waktu karena tak terbatasnya luas wilayah garapan yang sifatnya nasional.   
b.   Target yang ingin dicapai program pelatihan dalam tahap 3 tahun pertama adalah sebanyak 1.800 peserta.  Diantaranya 100 orang dari mantan peserta terbaik akan diambil untuk dijadikan “kader pengajar” atau “tim pengajar yang sifatnya mobile”.
c.   Nantinya di bawah bimbingan Penulis yang sekaligus sebagai Pengajar, kader pengajar ini harus dapat men-transfer ilmu yang didapat dalam pelatihan lewat regional yang dibentuk di tiap Provinsi/Kabupaten/Kota, yang pelaksanaanya didasarkan atas dukungan kebijakan dari Pemerintah Daerah minimal yang terkait dengan maslah perijinan, tempat/fasilitas, atau kesediaan Pemerintah Daerah untuk menyelenggarakan pelatihan dalam bentuk “in house training”.
2.  Materi  pelatihan dibuat secara rinci, sistematis dan mudah difahami, yaitu  berupa :
1)  “Buku Panduan Pelatihan Kinerja” (140 hal) untuk    
pegangan Peserta Pelatihan.    2)  “Buku  Presentasi Pelatihan Kinerja” (120 hal), untuk pegangan Pengajar.  Untuk keperluan pemasaran pelatihan, dibuat :  3)  “Proposal Umum Program Pelatihan  Kinerja (24 hal). 4)  “Profil Buku Panduan Program  Pelatihan Kinerja” (32 hal).
D. Gambaran Pelaksanaan Pelatihan
Gambaran tentang pelaksanaan pelatihan  dijelaskan sebagai berikut :
1.     Biaya Pelatihan.  Program Pelatihan akan dilaksanakan dalam bentuk  in house training (yaitu pelaksanaan  pelatihan didasarkan atas permintaan Lembaga/Institusi/Perusahaan), dengan kapasitas kelas 15 peserta, durasi pelatihan selama 3 (tiga) hari.   Dana yang dibutuhkan jika program pelatihan ditangani oleh  “lembaga berdiri sendiri” dengan biaya kegiatan untuk tahap 3 tahun pertama mencapai Rp. 1,45 M (data tertuang pada  Naskah Proposal Umum Masalah Pendanaan). 
2.   Dalam proposal umum dijelaskan, jika kegiatan pelatihan dilaksanakan oleh lembaga berdiri sendiri, maka biaya pelatihan ditetapkan Rp. 1.5 juta tiap peserta. Namun jika dilaksanakan melalui “in house training” biaya penyelenggaraan pelatihan menjadi tanggungan lembaga/institusi selaku pengguna jasa training, dengan konpensasi dan biaya  trnasportasi dan akomodasi Pengajar sebesar antara Rp. 3  s/d 4,5 juta per-kelas a’ 15 peserta dalam 3 hari ditanggung oleh pengguna jasa training.  Biaya ini teramat murah, 70 s/d  80 prosent direduksi dari biaya yang seharusnya.
3.    Keterangan dan data penting lainnya.
a.  Penulis yang sekaligus  akan bertindak sebagai Pengajar, dapat melaksanakan pelatihan  4 kali dalam sebulan dengan kapasitas kelas 15 Peserta, durasi pelatihan 3 hari.  Dengan demikian dalam  1 bulan Pengajar/lembaga dapat men-train trainee sebanyak 60 orang, dan dalam 1 tahun diperkirakan 600 orang, atau dalam tahap 3 tahun  pertama 1.800 orang.  Kegiatan pelatihan ini akan  dilaksanakan oleh Pengajar dengan kader atau tim pengajar yang sifatnya “mobile” yang akan disiapkan sebelumnya.  
b.   Walaupun pelaksanaan akan dilakukan melalui “in house training”, namun tidak menutup harapan jika adanya pemilik dana atau lembaga donor yang ingin bekerja sama dalam penyelenggaraan pelatihan akan kami sambut dengan baik, agar Program Pelatihan Kinerja dapat direalisasikan secara luas  dan  merata di setiap regional di Provinsi-provinsi/Kabupaten/Kota di wilayah Indonesia.
E.  Peserta Pelatihan
1. Peserta pelatihan tidak menekankan  pada persyaratan  akademis.  Siapa saja karyawan Instansi Pemerintan dan Perusahaan yang tugasnya di bidang SDM bisa menjadi peserta,  walau pun diutamakan yang posisinya sebagai “direct supervisor”, kecuali calon peserta yang bukan berasal dari  Instansi dan Perusahaan.  Karena itu Peserta pelatihan bisa berasal dari:   1) Instansi pemerintah dan   Perusahaan;  2)  Organisasi Kepemudaan;  3) Mahasiswa sebagai calon pemimpin generasi mendatang tanpa membedakan asal Fakultas.  
2.  Gambaran selengkapnya  tentang Program Pelatihan Kinerja,  tertuang pada   buku  “Proposal  Umum Program Pelatihan Kinerja” dan  ”Profil Buku Panduan Pelatihan Kinerja”.
F.  Manfaat mengikuti Program Pelatihan Kinerja
1. Manfaat yang akan didapat ada dua, yaitu yang bersifat  wawasan dan yang bersifat aplikatif.  Yang bersifat wawasan dibutuhkan oleh institusi/lembaga untuk adanya bahan masukan untuk merumuskan kebijakan-kebijakan dalam sistem HRM dalam upaya meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang berlandasan pada kebijakan manajemen yang menganut “reward system yang adil”.  Dengan pengetahuan dan penguasaan yang bersifat aplikatif, akan meningkatkan kualitas tenaga kerja secara individu, yang dalam proses jangka panjang akan memberikan konstribusi dalam upaya perbaikan  etika (etos) kerja ditingkat kelembagaan.
2.  Pelatihan dilakukan seminggu sekali dengan durasi 3 hari, dengan kapasitas kelas 15 orang.  Kalau institusi/lembaga memiliki 6 satuan  administrasi (tingkat Kabupaten atau Kota), maka dalam 6 minggu akan dilatih  sebanyak 6 x 15 orang = 90 orang.  Mantan trainee ini insya Allah cepat atau lambat akan membaw perubahan di lingkungan regionalnya. 
3.  Institusi/lembaga pengguna jasa training tidak akan banyak mengeluarkan pengeluaran.  Kebutuhan biaya  diperuntukaan bagi :  1)  Makan siang,   snack dan coffee break bagi para peserta, 2) sewa ruangan kelas yang refresentatif (atau cukup menggunakan fasilitas yang ada tanpa harus sewa, 3)  falititas belajar (white board dan perlengkapan belajar , 4)sound system, alat  presentasi berupa in focus, dan 5) alat tulis, sedangkan buku panduan dan bahan hand-out tanggung jawab Pengajar, 6) sertifikat dikeluarkan oleh lembaga pengguna jasa training( ditanda tangan pihak lembaga dan Pengajar).
4.  Kompensasi Pengajar, termasuk transportasi dari Bandung – ke kota tujuan p.p. dan akomodasi 3 hari ditanggung pengguna jasa training.

G.Skedul & Materi Pokok Pelatihan Kinerja
Lama pelatihan 3 (tiga) hari, Pk. 13.15 s/d 17.45 WIB, break 30 menit.
Hari pertama
Pokok Bahasan-1 (Tujuan Pelatihan & Pengenalan Prfill HRM), 60 menit.
Pokok Bahasan-3 (Pengenalan Sistem Penilaian Kinerja), 75 menit.
Pembahasan Job Description (dan penetapan Job Requirement),  berikut latihan cara membuatnya, 75 menit.    
Hari kedua    
Pokok Bahasan-4 (Menetapkan Faktor-faktor penilaian dalam 
 membuat Rancangan Sistem Penilaian Kinerja), 60 menit. Mendesain Format Penilaian, 30 menit.
Pokok Bahasan-5 (Membuat Petunjuk Cara Mengisi  Format Penilaian), 90 menit.
Pokok Bahasan-6 (Cara Melaksanakan Penilaian melalui Interview), 60 menit.
Hari ketiga  
Pokok Bahasan-7 (Penggunaan Sistem Penilaian Kinerja yang Multiguna), 30 menit.
 Latihan membuat “job description” & menetapkan “job requirement, 45 menit.







Pokok Bahasan-10, tukar waktu (Dokumentasi Format Penilaian hasil   rancangan sistem untuk aplikasi). 30 menit.
 Pokok Bahasan-8 (Peranan Manajer HRM / Manajer Personlia), 30 menit.    
 Pokok Bahasan-9 (Penutup Materi),30 menit.
   Materi pelajaran penunjang dalam keilmuan lain jika diperlukan  akan ditetapkan kemudian oleh oleh pengguna jasa  training yang biayanya tanggungan user.

  

H.  Himbauan Partisipasi.
1111 Kepada yang berminat menyelenggarakan “in house trainig”, atau bentuk kerjasama lainnya, maka dapat menghubungi kami melalui :
 email : widiakertapranata@yahoo.co.id  atau khusus SMS ke :  0853 5261 3773;  0853 1508 0481;  0853 5190 3001;  0821 3049 632;  0821 1798 3181; 
Kontak person :  Widjaja Kartadiredja.
Insya Allah Tuhan akan memberkahi siapa  yang berbuat di jalan yang diridhai-Nya. Amiin.
Bandung,  23 Februari 2013.  




Continue Reading...

Kamis, 10 Januari 2013

JOKOWI DI NILAI SEBAGAI WALIKOTA TERBAIK KETIGA SEDUNIA


JOKOWI
DINILAI SEBAGAI WALIKOTA TERBAIK KETIGA SEDUNIA

Penulis :   Widjaja Kartadiredja/Letkol Purnawirawan

Jokowi Sosok Pemimpin Kontemporer.

             Joko Widodo atau Jokowi mantan Wali Kota Surakarta, Jawa Tengah,  Indonesia, tambah populer setelah meraih kemenangan dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta, September 2012,  dan dilantik sebagai Gubernur  Oktober 2012.  Dalam kondisi bangsa yang dirasakan sangat langkanya nilai keteladanan dari kalangan yang seharusnya jadi panutan, maka Jokowi merupakan sosok yang eksis sebagai pemimpin kontemporer saat ini.

            Berita Tribun 9 Januari 2012 mewartakan bahwa Jokowi terpilih  sebagai Wali Kota Terbaik Ketiga Sedunia oleh “The City Mayors Foundation” sebagai lembaga/yayasan pemikir tentang masalah-masalah perkotaan, melalui pemilihan oleh World Mayor Project 2012 yang telah mengumpulkan dan menilai calon-calon wali kota terbaik di tingkat dunia. Penghargaan seperti ini selayaknya memberikan kebanggaan pada masyarakat Indonesia, dimana seorang warga negaranya yang posisinya di luar kawasan Eropa termasuk dalam kategori Wali Kota terbaik di dunia.
                                         
Kinerja Sebagai Dasar Penilaian.

Kinerja seperti apa yang dijadikan ukuran dalam menilai  calon memperoleh penghargaan seperti itu?  Ada baiknya kita ketahui untuk bahan pembelajaran agar di masa-masa yang akan datang performa kepemimpinan di tingkat pemerintahan di kawasan manapun di belahan bumi ini, utamanya di Indonesia menjadi lebih baik. 

Jokowi sebagai peringkat ketiga wali kota terbaik sedunia, berdasarkan penjelasan situs resmi World Mayor Project 2012 selaku pelaksana penilaian, pointer pertama Jokowi telah membuat kota Surakarta dalam pemerintahannya dari sebuah kota yang kondisinya sarat dengan masalah kriminalitas, berubah menjadi kota pusat seni dan budaya. Yang kemudian banyak menarik turis internasional datang Indonesia atau ke kotanya.  Pointer kedua, ia adalah politisi yang paling jujur,tidak korup, dan berkampanye melawan korupsi.  Kedua pointer ini yang membuat Jokowi mendapat penghargaan tingkat dunia.

            Peringkat kedua adalah Lisa Scaffidi, Wali Kota Perth (Australia). Menurut Laporan harian The Western Australia 8 Januari 2013, Scaffidi telah membawa kota Perth di Australia menjadi kota terbaik di Australia setelah Sydney dan Melbourne, yang kemudian kota Perth dikenal secara internasional. Scaffidi dikatakan menggunakan sosial media sebagai alat promosi dan menggunakan T.I. dan teknologi komunikasi untuk berkomunikasi dengan warga yang tidak bisa dicapai dengan model komunikasi yang lebih tradisional.

           
            Penghargaan peringkat pertama diperoleh Inaki Azkuna yang jadi Wali Kota Bilbao (Spanyol) sejak 1999. Inaki Azkuna dianggap berjasa membuat Bilbao dari kota industri yang  makin terpuruk, berubah menjadi kota internasional bagi turis dan seni. 

            Itulah sekelumit gambaran kinerja dari ketiga orang penerima penghargaan sebagai Wali Kota Terbaik Sedunia.

Harus dipetik sebagai pelajaran.
  
Apa Jokowi sendiri merasa berbesar hati dengan penilaian yang masuk dalam kategori wali kota terbaik di tingkat dunia? Jokowi merasa penilaian seperti itu biasa-biasa saja, karena pola pandangannya lebih terobsesi pada pilihan untuk terus bekerja demi kepentingan rakyat, karena ia merasa rakyatlah yang menilai dirinya. 

Jokowi berucap : “Saya tidak pernah bekerja dengan penghargaan, tapi kalau diberi, harus berterima kasih”. 

Itulah ciri khas yang tercermin pada kepribadian Jokowi.

Kilasan peristiwa yang dipaparkan di atas, patut kita simak dan kita petik sebagai pelajaran.  Telah saatnya bangsa kita, lebih utamanya generasi muda sebagai calon pemimpin generasi mendatang, untuk tidak terlena dengan kondisi yang dialami bangsa saat ini.  Hendaknya di hati-nurani mereka ditanamkan keinginan atau niat untuk membangkitkan kembali nilai-nilai pengabdian yang telah lama pudar di kalangan bangsa kita.  Tirulah para pemimpin yang layak diteladani, seperti contoh sosok Jokowi, pemimpin kontemporer dalam menghadapi kondisi bangsa yang selama ini hampir tak pernah kunjung datang yang namanya perubahan. 

Sebaliknya jika karena langkanya panutan atau pemimpin yang harus diteladani, maka “hadirkan nilai keteladanan datangnya dari bawah”, dan tidak semata menanti datang dari atas saja. Cara ini sekaligus sebagai jalan pintas dalam percepatan proses regenerasi.   Bangunkan bangsa ini dari ketertinggalan dalam budaya kerja melalui tangan-tangan generasi muda.  Melalui misinya, ambil langkah menuju perbaikan  mentalitas bangsa dan kinerjanya, serta perbaiki etika kerja untuk terciptanya kelak pemerintahan yang bersih, setidaknya  sebagai pembekalan bagi generasi yang akan datang.

Itulah pelajaran yang dapat dipetik dari konten berita tentang “Jokowi terpilih sebagai Wali Kota Terbaik Ketiga Sedunia” yang dirilis oleh Tribun 9 Januari 2013. ∏

Penulis, Widjaja Kartadiredja, Penyusun Ebook Kinerja di website www.widiakertapranata@yahoo.co.id.  Tinggal di Kota Cimahi, Jawa Barat, Indonesia.  

untuk versi pdf klik disini
Continue Reading...

JOKOWI RATED AS THE THIRD BEST MAYOR IN THE WORLD


JOKOWI
RATED AS THE THIRD BEST MAYOR IN THE WORLD
Author: Widjaja Kartadiredja / Retired Lieutenant Colonel
Jokowi figure Contemporary Leaders.
Joko Widodo or Jokowi former mayor of Surakarta, Central Java, Indonesia, plus popular after his victory in the election of Governor of Jakarta Capital Special Region, September 2012, and was sworn in as governor in October 2012. Under conditions of a nation that has been very rare example of the value that should be a role model, then Jokowi is a person who exists as a contemporary leader today.
January 9, 2012 News Tribune reported that Jokowi elected as mayor of the World's Third Best by "The City Mayors Foundation" as institutions / foundations thinkers about urban problems, through election by the World Mayor Project 2012 that has been collecting and assessing candidates for mayor best in the world. Awards such as this should give pride to the people of Indonesia, where a citizens whose position outside the euro area are included in the category of best mayor in the world.
Performance As a Basic Assessment.
What kind of performance are used as benchmarks in evaluating candidates for the award like that? It's good to know to study materials so that in times of future performance leadership at any level of government in the region in this hemisphere, mainly in Indonesia for the better.
Jokowi ranked as the world's third-best mayor, according to the official website explanation World Mayor Project 2012 as executive assessments, the first pointer Jokowi has made the city of Surakarta in the administration of a city whose condition is laden with problems of crime, the city turned into a center of art and culture. Which then many interesting international tourists coming to Indonesia or city. The second pointer, he is the most honest politician, is not corrupt, and campaigned against corruption. Both of these pointers made Jokowi awarded worldwide level.
Ranked second is Lisa SCAFFIDI, Mayor Perth (Australia). According to the daily The Western Australia January 8, 2013, has brought the city SCAFFIDI Perth in Australia to be the best city in Australia after Sydney and Melbourne, which was then known internationally Perth city. SCAFFIDI said to use social media as a promotional tool, and using IT and communication technologies to communicate with people who can not be reached by more traditional communication model.
The award ranks first obtained a so Inaki Azkuna Mayor Bilbao (Spain) since 1999. Inaki Azkuna credited with making the industrial city of Bilbao from getting worse, turned into an international city for tourists and art.

That's a bit of an overview of the performance of the three award recipients as the World's Best Mayor.
It should be a lesson learned.
What Jokowi itself felt heartened by the judgment in the category of best mayor of the world? Such assessments Jokowi feel mediocre, because the pattern of his views more obsessed with the option to continue working for the people, because he felt the people who judge him.
Jokowi say: "I have never worked with the award, but if given, be grateful."
That's a characteristic that is reflected in the personality Jokowi.
A glimpse of the events described above, we should see, and we learned a lesson. Have time for our nation, more particularly the young generation as future leaders of future generations, not to be lulled by the conditions experienced by the nation today. Should be on their conscience instilled a desire or intention to revive the values ​​that have long faded devotion among our nation. Imitate exemplary leaders, such as the example figure Jokowi, contemporary leaders of the nation in the face of conditions that had not been forthcoming about the name change.
Conversely, if because of the scarcity of role models or leaders should emulate, the "present value of the example comes from below", and not waiting for the arrival of the first. This method as well as shortcuts to accelerate the regeneration process. Rouse the nation from behind the work culture through the hands of the younger generation. Through its mission, take steps to repair the nation's mentality and performance, as well as repair work ethic for the future creation of a clean government, at least as the aptitude for generations to come.
That's the lesson to be learned from the news item on "Jokowi elected as mayor of Best Third World" which was released by the Tribune January 9, 2013. Π
The author, Widjaja Kartadiredja, Ebook Compiler Performance www.widiakertapranata @ yahoo.co.id website. Living in Cimahi, West Java, Indonesia.

untuk versi pdf klik disini
Continue Reading...
 

www.widiakertapranata.com Copyright © 2009 Girlymagz is Designed by Bie Girl Vector by Ipietoon